
Pantau - Kader muda Golkar, Ario Bimo Nandito Ariotedjo alias Dito kabarnya akan dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sore ini. Dito menggantikan Zainudin Amali yang lebih memilih mundur dan berkarier sebagai Waketum PSSI.
Dari informasi yang dihimpun Pantau.com, Dito Ariotedjo kini berusia 32 tahun. Ia lahir pada 25 September 1990. Dito juga merupakan seorang pengusaha yang bekerja sama dengan Raffi Ahmad.
Dilansir dari Antara, Dito juga menjabat sebagai Chairman Rans Nusantara FC yang berlaga di Liga 1 2022/2023 dan bagian dari Rans PIK Basketball di Indonesia Basketball League (IBL).
Karier terakhir politik Dito merupakan Staf Ahli Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Dari pengakuan dirinya, karier politik itu ia mulai pada saat dirinya masih mengenyam kuliah di Universitas Indonesia (UI).
Dito senang memiliki banyak teman lalu masuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI dan masuk organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sewaktu mahasiswa UI, Dito memutuskan untuk menggelar aksi untuk menggagalkan pembangunan gedung baru DPR, Dito ditunjuk menjadi bendahara.
Selama berproses di BEM UI, Dito mengaku bahwa mahasiswa sebetulnya mirip seperti anak SMA yang melihat tawuran itu buat syahwat, bukan untuk menyelesaikan atau mencari solusi untuk masalahnya.
"Yang saya lihat, ini bukan untuk mengubah, tapi lebih kayak budaya mahasiswa buat teriak-teriak," kata Dito beberapa waktu lalu.
Lantaran penasaran sejauh mana mahasiswa bisa membawa perubahan, Dito kemudian membuat gebrakan saat menjabat sebagai Ketua Kajian Strategis BEM UI.
"Ya udah, setiap ada demo, akhirnya saya pertemukan langsung sama yang didemo. Kayak DPR atau menteri atau siapa. Dari situ saya baru lebih yakin, untuk mengubah sesuatu itu, lebih baik dalam sistem dari pada teriak di luar," tuturnya.
Setelah itu, dia masuk Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) sejak tahun 2010. "Baru setelah itu Golkar (tahun) 2016. Ketika masuk AMPI, tidak wajib ber-Golkar," kata Dito.
Menurut dia, AMPI memang sengaja dibuat sebagai pintu dan akses bagi pelajar untuk belajar politik dan partai politik, khususnya Golkar. Di dalam AMPI, Dito mengaku belajar banyak hal, termasuk menjadi bagian dari panitia acara.
"Waktu itu, saya (masuk AMPI) diajak senior UI. Keluarga sih gak ada (yang aktif di) partai. Dulu modal nekat saja," ucap Dito
Setelah masuk dunia politik, sekitar tahun 2010, Dito mengaku lebih suka menjadi anggota biasa dan menjadi pengurus pleno saja.
"Dari pertama saya masuk dunia politik, saya gak pernah punya ambisi untuk jabatan sih," ujar dia.
Dito hanya ingin menunjukkan bahwa dia profesional dan fokus bekerja. "Mungkin saya dianggap bisa diandalkan, jadi kariernya ada aja, jalan aja," kata dia.
Dari informasi yang dihimpun Pantau.com, Dito Ariotedjo kini berusia 32 tahun. Ia lahir pada 25 September 1990. Dito juga merupakan seorang pengusaha yang bekerja sama dengan Raffi Ahmad.
Dilansir dari Antara, Dito juga menjabat sebagai Chairman Rans Nusantara FC yang berlaga di Liga 1 2022/2023 dan bagian dari Rans PIK Basketball di Indonesia Basketball League (IBL).
Karier Pertama Berpolitik
Karier terakhir politik Dito merupakan Staf Ahli Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Dari pengakuan dirinya, karier politik itu ia mulai pada saat dirinya masih mengenyam kuliah di Universitas Indonesia (UI).
Dito senang memiliki banyak teman lalu masuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI dan masuk organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sewaktu mahasiswa UI, Dito memutuskan untuk menggelar aksi untuk menggagalkan pembangunan gedung baru DPR, Dito ditunjuk menjadi bendahara.
Selama berproses di BEM UI, Dito mengaku bahwa mahasiswa sebetulnya mirip seperti anak SMA yang melihat tawuran itu buat syahwat, bukan untuk menyelesaikan atau mencari solusi untuk masalahnya.
"Yang saya lihat, ini bukan untuk mengubah, tapi lebih kayak budaya mahasiswa buat teriak-teriak," kata Dito beberapa waktu lalu.
Lantaran penasaran sejauh mana mahasiswa bisa membawa perubahan, Dito kemudian membuat gebrakan saat menjabat sebagai Ketua Kajian Strategis BEM UI.
"Ya udah, setiap ada demo, akhirnya saya pertemukan langsung sama yang didemo. Kayak DPR atau menteri atau siapa. Dari situ saya baru lebih yakin, untuk mengubah sesuatu itu, lebih baik dalam sistem dari pada teriak di luar," tuturnya.
Karier Cemerlang di AMPI
Setelah itu, dia masuk Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) sejak tahun 2010. "Baru setelah itu Golkar (tahun) 2016. Ketika masuk AMPI, tidak wajib ber-Golkar," kata Dito.
Menurut dia, AMPI memang sengaja dibuat sebagai pintu dan akses bagi pelajar untuk belajar politik dan partai politik, khususnya Golkar. Di dalam AMPI, Dito mengaku belajar banyak hal, termasuk menjadi bagian dari panitia acara.
"Waktu itu, saya (masuk AMPI) diajak senior UI. Keluarga sih gak ada (yang aktif di) partai. Dulu modal nekat saja," ucap Dito
Tak Ambisi Dapat Jabatan
Setelah masuk dunia politik, sekitar tahun 2010, Dito mengaku lebih suka menjadi anggota biasa dan menjadi pengurus pleno saja.
"Dari pertama saya masuk dunia politik, saya gak pernah punya ambisi untuk jabatan sih," ujar dia.
Dito hanya ingin menunjukkan bahwa dia profesional dan fokus bekerja. "Mungkin saya dianggap bisa diandalkan, jadi kariernya ada aja, jalan aja," kata dia.
- Penulis :
- khaliedmalvino