Pantau.com - Dua nama yang akan bersaing memperebutkan kursi RI 1 mungkin masih tertuju kepada rivalitas Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Namun, adanya calon alternatif akan menjadi bumbu pesta demokrasi lima tahunan itu.
Seperti yang disampaikan pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio. Menurutnya, adanya figur alternatif dapat memberikan pandangan baru bagi masyarakat Indonesia.
"Sehingga tidak mengulang kembali pada 2014, yang mana hanya ada dua kubu," ujar Hendri dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (3/3/2018)
Baca juga: PBB Terkatung-katung, Yusril Sowan ke Ketum PBNU Said Aqil Sirodj
Ia melanjutkan, calon alternatif yang mungkin akan bersinar di panggung pemilihan presiden dan wakil presiden sangat banyak. Ia pun menyebut nama Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.
"Saya katakan sebetulnya masih banyak calon alternatif, seperti Pak Gatot Nurmantyo, Rizal Ramli, lalu ada Tuan Guru Bajang," imbuhnya.
Senada dengan Hendri, Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago juga memberikan penilaian yang sama. Menurutnya, pelaksanaan Pilpres sangat diperlukan ada poros ketiga. PKB, sambungnya, sangat mungkin menjadi poros baru di antara Jokowi dan Prabowo.
"Sejauh ini seperti PKB belum mendeklarasikan dukungannya kepada petahana (Jokowi). Selain bisa jadi merapat ke kubu sebelah (Prabowo), juga bisa jadi membentuk poros baru," pungkas Pangi.
- Penulis :
- Widji Ananta
