
Pantau - Anggota Komisi XI DPR RI Charles Meikyansyah mendorong perbankan dan penegak hukum untuk mempermudah penanganan kasus penipuan perbankan yang dialami masyarakat.
Charles meminta penegak hukum dan pihak terkait tidak melihat besar kecil dana yang hilang dari korban, namun lebih kepada dedikasi melayani rakyat.
“Penegak hukum dan pihak internal perbankan harus memiliki empati terhadap para korban penipuan. Jangan mempersulit penanganan kasus yang akan membuat korban semakin terbebani,'' tegas Charles dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/7/2023).
"Beri pelayanan terbaik dan kemudahan bagi korban karena untuk melihat informasi kebenaran dari transaksi keuangan kan tidak sulit,” samungnya.
Diketahuim berbagai model penipuan kini tengah marak dan tidak sedikit masyarakat menjadi korban. Mulai dari penipuan dengan memanfaatkan kebocoran data pribadi nasabah.
Seperti scamming, hingga phishing scam dengan berbagai macam metode pencurian data informasi yang memungkinkan penipu meretas korban.
Beredar di media sosial, dengan menampilkan unggahan tentang adanya pop up peringatan virus di aplikasi mobile banking BCA yang apabila notifikasi itu diklik, diyakini saldo akan terambil seluruhnya oleh peretas.
Selain itu juga beredar isu bahwa ada hacker yang mengaku telah mendapatkan dan menjual data nasabah kartu kredit salah satu bank swasta.
Data yang didapatkan oleh peretas itu disebut berupa alamat, email, hingga nomor telepon. Dengan berbagai fenomena kejahatan elektronik perbankan itu, Charles juga mendorong perbankan menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat.
“Dengan adanya edukasi yang tepat, diharapkan masyarakat tidak mudah termakan isu hacker perbankan. Edukasi dan sosialisasi yang masif juga penting menyasar kalangan yang masih kurang dalam literasi digital. tuturnya.
Negara juga harus hadir untuk memastikan keamanan siber bagi warganya. Kebocoran data pribadi merupakan hal yang sangat serius dan harus menjadi perhatian Pemerintah karena sangat merugikan masyarakat,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Charles juga menyinggung mengenai penguatan sistem keamanan perbankan. Menurutnya, hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan publik dan tentunya melindungi masyarakat dari kasus-kasus penipuan, khususnya para nasabah dari masing-masing bank.
"Sekarang ini banyak sekali modus-modus penipuan yang memanfaatkan aplikasi mobile banking lewat virus maupun malware atau teknis peretasan lainnya. Sistem keamanan perbankan harus lebih diperkuat," ujarnya.
Di sisi lain, Charles mengingatkan masyarakat untuk lebih peka terhadap keamanan data pribadi. Selain itu, publik diminta mewaspadai aksi-aksi penipuan dan potensi peretasan data perbankan yang dengan mudahnya masuk ke gawai dengan berbagai teknik.
"Masyarakat harus lebih aware lagi terhadap keamanan data pribadi. Apabila ada pesan mencurigakan masuk ke aplikasi pesan, email atau sebagainya, lebih baik tidak dibuka,'' katanya.
"Ini demi keamanan pribadi. Serta rajinlah memberi imbauan kepada keluarga, teman, dan kerabat khususnya yang literasi digitalnya masih kurang,” imbuhnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq