
Pantau - Inovasi nyamuk wolbachia diyakini berkontribusi signifikan dalam mengatasi penyebaran virus demam berdarah dengue (DBD). Ini salah satunya dapat dilihat dari nyamuk betina yang terinfeksi bakteri wolbachia tidak lagi mampu mengigit tubuh manusia.
"Jadi nyamyuk aedes agypti betina kalau sudah terinfeksi si wolbachia dia tidak bisa lagi mengigit," kata Pakar Biologi Molekuler Rusydan Ahmad Handoyo Utomo seperti dikutip dari akun youtube Pak Ahmad, Rabu (29/11/2023).
Ahmad menjelaskan nyamuk yang sudah terinfeksi wolbachia mengalami Bending Proboscis (nyamuk wolbachia mengalami kebengkokan jarum hisap). Selain itu, nyamuk yang sudah terinfeksi wolbachia akan mengalami kelaparan dan berusaha, tapi tak bisa menghidap darah karena ujung jarumnya bengkok.
"Kalau untuk menusukkan sesuatu mesti keras. Karena jarum itu bengkok jadi tak bisa mengigit pada kulit manusia," tuturnya.
Menurut dia, tentu teknologi ini berkontribusi kepada gagalnya si nyamyuk mentransmisi virus dengue ke tubuh manusia.
"Jadi wolbachia memiliki kontribusi gagalnya nyamuk aedes aegypti menyebarkan virus dengue di tubuh manusia, begitulah gambarannya," pungkasnya.
Terdapat tiga transmisi Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti. Pertama, terjadi saat nyamuk jantan ber-Wolbachia kawin dengan nyamuk betina ber-Wolbachia sehingga penetasan telur menghasilkan nyamuk ber-Wolbachia.
Kedua, nyamuk jantan tak ber-Wolbachia kawin dengan betina ber-Wolbachia sehingga tetasan telur menghasilkan nyamuk ber-Wolbachia. Ketiga, terjadi saat nyamuk jantan ber-Wolbachia kawin dengan betina tidak ber-Wolbachia sehingga telur tidak akan menetas.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes RI melaporkan laju kasus dengue di Indonesia rata-rata mencapai 74.000 hingga 140.000 per tahun.
Kasus dengue pada Januari hingga November 2023 mencapai 76.449 pasien dengan 571 kasus kematian.
Angka berhasil ditekan hingga separuh dari capaian kasus di 2022 sebanyak 143.300 pasien dengan 1.236 kematian, berkat intervensi pengasapan, larvasida, pemakaian kelambu, 3M plus, hingga Gerakan Satu Rumah Satu Jumatik.
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu
- Editor :
- Ahmad Munjin