
Pantau – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam di Sumatera Barat mengaktifkan 14 posko darurat untuk membantu warga yang terdampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Posko-posko ini dibentuk untuk memberikan respons cepat terhadap bencana yang melanda wilayah tersebut sejak 26 November 2025.
Rangkaian Posko Darurat yang Didirikan
Posko darurat terdiri dari 1 posko utama yang berada di Balairung Rumah Jabatan Bupati Agam dan 13 pos lapangan yang tersebar di kecamatan-kecamatan terdampak. Ke-13 kecamatan yang terdampak meliputi Palembayan, Malalak, Tanjung Raya, Ampek Nagari, Tanjung Mutiara, Lubuk Basung, Matur, Palupuah, Kamang Magek, Tilatang Kamang, Biaso, Banuhampu, dan Ampek Koto.
Koordinasi Penanggulangan Bencana
Posko-posko lapangan ini dikoordinir oleh camat setempat yang bertanggung jawab untuk penanggulangan bencana di masing-masing kecamatan. Selain itu, 26 titik dapur umum telah dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak, termasuk mobil dapur umum, tenda lapangan, dan rumah penduduk.
Dampak Bencana dan Kerugian
Bencana yang melanda Agam menyebabkan 181 korban meninggal, 76 orang hilang, dan 14 orang dirawat. Sebanyak 6.206 orang mengungsi, sementara 6.525 orang terisolir akibat kerusakan infrastruktur. Infrastruktur yang rusak meliputi rumah, jembatan, fasilitas pendidikan, serta irigasi dan lahan pertanian.
Kerugian total yang diakibatkan oleh bencana ini diperkirakan mencapai Rp626,07 miliar.
Perbaikan Infrastruktur
Di antara dampak kerusakan infrastruktur, sebanyak 26 titik jembatan rusak, dan 9 unit di antaranya telah diperbaiki. Selain itu, terdapat 37 titik jalan rusak yang juga tengah diperbaiki untuk memperlancar mobilisasi bantuan dan pemulihan.
Langkah Lanjutan
Pemkab Agam terus bekerja keras dalam mempercepat pemulihan pasca-bencana dengan koordinasi lintas sektor dan memperkuat infrastruktur yang rusak, serta memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti








