
Pantau.com - Sejumlah perwakilan massa Aksi Bela Tauhid yang menyampaikan aspirasi dan tuntutannya terkait kasus pembakaran bendera berkalimat tauhid di depan Gedung Kemenpolhukam hanya diterima oleh Sekretariat Kemenkopolhukam. Pasalnya Wiranto selaku Menkopolhukam sedang tidak berada di Jakarta.
Selama kurang lebih 1 jam menggelar audiensi, salah satu perwakilan massa Aksi Bela Tauhid yang juga Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak menyampaikan hasil audiensinya dengan pihak Kemenkopolhukam.
Baca juga: Spanduk Bertuliskan 'Bubarkan Banser' Dibentangkan Massa Aksi Bela Tauhid
Martak mengungkapkan, pihaknya diterima dengan baik oleh para pihak kemenkopolhukam. Bahkan, katanya, ia dan perwakilan yang lain diajak bertemu semua pimpinan di Kemenkopolhukam.
"Hari ini alhamdulillah delegasi sudah diterima oleh bapak Sesmen (Sekretaris Menkopolhukam). Dikarenakan bapak Menkopolhukam sedang berada di Palu. Jadi ketiadaan bapak Menkopolhukam bukan tidak mau menemui delegasi. Karena sejak kemarin Bapak Wiranto tidak berada di Jakarta," ujar Yusuf usai melakukan audiensi dengan pihak Kemenpolhukam, di depan Gedung Kemenpolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018).
Kendati begitu, Yusuf mengaku, aspirasi-aspirasi yang disampaikan satu persatu perwakilan massa aksi diterima dan dicatat oleh pihak Kemenkopolhukam.
Baca juga: Tuntut Keadilan, Sejumlah Perwakilan Massa Aksi Bela Tauhid Temui Pihak Kemenkopolhukam
"Tapi Insya Allah yang kami sampaikan tadi, tidak ada yang retorika tapi kasus yang dibakarnya bendera tauhid. Dan alhamdulilah seluruh masukan dan laporan dicatat dengan seksama dan akan dilaporkan ke Menkopolhukam dan akan ditindaklanjuti di pertemuan selanjutnya," ujarnya.
Sementara ia menegaskan, meski hari ini gagal menemui Wiranto pihaknya tetap meminta aspirasi yang disampaikannya harus ditindaklanjuti oleh pemerintah. Jika pihak kemenkopolhukam enggan menindaklanjuti aspirasinya maka pihaknya akan terus melakukan aksi serupa.
"Tolong beri kepercayaan ke delegasi agar kami bisa lanjuti. Kalau aspirasi tidak dilanjutin terpaksa kami akan lakukan aksi yang kedua," tegasnya.
- Penulis :
- Adryan N