Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Modifikasi Cuaca Dinilai Berhasil Kurangi Potensi Hujan Ekstrem di DKI Jakarta

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Modifikasi Cuaca Dinilai Berhasil Kurangi Potensi Hujan Ekstrem di DKI Jakarta
Foto: Petugas saat mempersiapkan NaCl untuk disemai di langit Jakarta, Selasa (18/2/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta

Pantau - Operasi modifikasi cuaca (OMC) yang telah memasuki hari kelima dinilai berhasil mengurangi potensi hujan ekstrem di wilayah Provinsi DKI Jakarta. BPBD DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), serta PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI) untuk melaksanakan operasi ini.

"Pelaksanaan OMC telah berhasil mengendalikan potensi curah hujan ekstrem. Di beberapa stasiun penakar curah hujan, tidak ada yang mencatatkan hujan kategori lebat lebih dari 50 mm per hari," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, di Jakarta pada Selasa (18/2/2025).

Budi menjelaskan bahwa meskipun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di beberapa wilayah DKI Jakarta, pertumbuhan awan hujan di Banten, Jakarta, dan Jawa Barat secara umum memiliki potensi tinggi. Proses penguapan air di wilayah Selat Sunda juga mendukung tingginya potensi hujan di daerah tersebut.

Baca Juga:
Modifikasi Cuaca Jakarta: 800 Kg Garam Disebar dari Pesawat Cassa
 

Namun, meskipun demikian, ia menekankan bahwa upaya modifikasi cuaca berhasil menekan potensi hujan ekstrem, yang tercatat di stasiun penakar hujan di wilayah DKI Jakarta. Sebagai contoh, di wilayah Pulomas terdeteksi curah hujan dengan intensitas sedang sebesar 24 mm per hari.

Michael Sitanggang, Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta yang juga Juru Bicara OMC 2025, menjelaskan bahwa strategi yang diterapkan pada hari kelima termasuk dua kali penerbangan untuk menekan hujan ekstrem. Area yang disasar meliputi wilayah barat dan barat daya-barat laut, yang diperkirakan berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada siang hari.

"Hingga hari kelima, sebanyak tujuh sorti penerbangan telah dilakukan dengan menggunakan 5,6 ton garam NaCl 'food grade' sebagai bahan semai. Ini bagian dari upaya komprehensif untuk menekan potensi cuaca ekstrem dan mencegah bencana hidrometeorologi di wilayah DKI Jakarta," ujar Michael.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memitigasi bencana alam yang berhubungan dengan cuaca ekstrem di ibu kota.

Penulis :
Ahmad Ryansyah