billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kementerian PU: Kendaraan ODOL Jadi Tantangan Pemenuhan SPM Jalan Tol

Oleh Wulandari Pramesti
SHARE   :

Kementerian PU: Kendaraan ODOL Jadi Tantangan Pemenuhan SPM Jalan Tol
Foto: Kementerian PU: Kendaraan ODOL Jadi Tantangan Pemenuhan SPM Jalan Tol (dok. Antara)

Pantau - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Roy Rizali Anwar mengungkapkan salah satu tantangan yang dihadapi Badan Usaha Jalan Tol atau BUJT dalam memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol adalah kendaraan Over Dimension and Over Loading (ODOL).

"Salah satu tantangan yang dihadapi BUJT dalam memenuhi SPM jalan tol adalah banyaknya kendaraan ODOL," ujar Roy Rizali Anwar

Berdasarkan data Weigh-in-motion (WIM) dari sejumlah ruas jalan tol yakni Tol Jakarta - Tangerang, JORR Seksi E, JORR W1, Jagorawi, Padalarang, Cileunyi, Semarang ABC, Ngawi-Kertosono, dan Surabaya-Gempol menunjukkan 19,27 persen kendaraan Golongan II ke atas adalah kendaraan ODOL.

Baca juga: Kolaborasi Bersama PII, Kementerian PU Dorong Reindustrialisasi untuk Perkuat Infrastruktur dan Ekonomi Nasional

Sementara data hasil operasi gabungan ODOL menunjukkan 36 persen kendaraan yang terjaring adalah kendaraan ODOL.

Penyebab pemilik kendaraan memilih ODOL antara lain kebutuhan ekonomi dan efisiensi operasional, kurangnya pengawasan dan penegakan hukum, modifikasi ekstra untuk keuntungan ekstra, kurangnya kesadaran pengemudi dan pengusaha, persaingan di sektor logistik, keterbatasan infrastruktur logistik, kurangnya alternatif transportasi.

Sedangkan dampak kendaraan ODOL terhadap jalan tol antara lain kerusakan infrastruktur, kerugian ekonomi dan kecelakaan lalu lintas.

Baca juga: Dukung Peningkatan Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat, Kementerian PU Selesaikan 46 Pasar pada 2018-2024

Sebagai informasi, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mendorong mitigasi truk ODOL pasca-kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2 Jalan Tol Jagorawi, Bogor, Jawa Barat.

Ia mengatakan permasalahan terkait ODOL ini merupakan suatu permasalahan yang dilematis dan kompleks.

Menurut dia, permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan saja, tetapi juga dengan institusi terkait lainnya, termasuk di bidang ekonomi.

Baca juga: Kementerian PU Dorong Investasi Swasta dan Asing untuk Pembangunan Infrastruktur

Saat ini, pemerintah dan institusi terkait memang sedang duduk bersama untuk mencari titik keseimbangan.

Diharapkan, ODOL dapat berkurang tetapi di sisi lain biaya-biaya tidak perlu naik tinggi, inflasi terjaga dan biaya preservasi jalan juga tidak mengalami kenaikan.

Baca juga: Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Kementerian PU Selesaikan Pembangunan Pasar Banjarsari

Penulis :
Wulandari Pramesti