
Pantau - Bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menimbulkan dampak besar bagi ribuan warga. Hujan deras yang mengguyur tanpa henti sejak Kamis (6/3) menyebabkan tanah longsor dan luapan air di berbagai wilayah, merusak ratusan rumah, serta memutus akses jalan dan jembatan.
Data terbaru menunjukkan lebih dari 4.500 jiwa terdampak, dengan 1.424 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal atau terpaksa mengungsi. Sebanyak 246 orang saat ini berada di pengungsian, sementara 474 jiwa lainnya dalam kondisi terancam jika curah hujan tinggi kembali terjadi.
Dampak Bencana: Lima Korban Jiwa, Empat Masih Hilang
Banjir dan longsor ini juga menyebabkan korban jiwa. BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat lima orang meninggal dunia, yaitu:
- Eneng Santi (40) – Palabuhanratu
- Siti Nurul Awalia (8) – Palabuhanratu
- Nendi Saputra (7) – Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan
- Ooy (69) – Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan
- Yayar (70) – Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan
Baca juga: BNI Bantu Korban Banjir Bekasi dengan Sembako dan Perlengkapan Kebersihan
Selain itu, empat warga lainnya masih dinyatakan hilang, terdiri dari satu anak dan tiga orang dewasa. Pencarian korban masih dilakukan oleh tim SAR gabungan di titik-titik longsor yang tersebar di Kecamatan Lengkong dan Simpenan.
"Tim gabungan BPBD, SAR, dan aparat setempat masih berupaya mencari korban yang hilang, terutama di area terdampak longsor besar," kata Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, Senin (10/3/2025).
Sementara itu, enam warga mengalami luka-luka, dengan dua orang mengalami luka berat dan tengah mendapatkan perawatan intensif.
Ratusan Rumah Rusak, Akses Jalan Lumpuh
Bencana ini juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang cukup parah. Sebanyak 355 rumah warga terdampak, dengan rincian:
- 95 rumah rusak berat
- 110 rumah rusak sedang
- 150 rumah rusak ringan
Selain pemukiman, fasilitas umum juga mengalami kerusakan serius, termasuk:
- 17 jembatan rusak
- 3 sekolah terdampak
- 2 tempat ibadah terdampak
- 310 hektare sawah dan lahan pertanian terdampak
- 27 titik jalan tertutup longsor
Menurut BPBD, Kecamatan Simpenan dan Lengkong mengalami dampak paling parah. Akses jalan ke beberapa desa di dua kecamatan ini masih terputus akibat material longsor yang menutup jalan sepanjang ratusan meter dengan ketebalan mencapai tujuh meter di beberapa titik.
Prioritas Evakuasi dan Peringatan Dini
BPBD Kabupaten Sukabumi saat ini berfokus pada upaya pencarian korban hilang, evakuasi warga terdampak, serta pemulihan akses infrastruktur yang rusak.
"Saat ini, prioritas utama kami adalah pencarian korban hilang, evakuasi warga terdampak, serta pembukaan akses jalan yang tertutup longsor," ujar Daeng.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, mengingat potensi hujan lebat masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. "Warga yang tinggal di lereng tebing dan bantaran sungai diharapkan lebih berhati-hati," tambahnya.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi