
Pantau - Sektor kuliner masih menjadi primadona dalam industri waralaba di Indonesia, dengan kontribusi lebih dari 40 persen terhadap total bisnis waralaba di tanah air.
Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Septo Soepriyatno, menyebut bahwa kuliner tetap menjadi pilihan utama para pelaku waralaba.
"Memang berdasarkan data yang ada, jumlah pelaku waralaba yang pertama masih di bisnis kategori kuliner, masih memang sekitar lebih dari 40 persen bisnis waralaba," ujarnya di Jakarta, Rabu.
Food & Beverage Kuasai Pasar, Potensi Waralaba Dinilai Besar
Kemendag mencatat hingga Februari 2025 terdapat 157 pemberi waralaba dalam negeri dan 154 dari luar negeri.
Dari keseluruhan jumlah tersebut, sektor food & beverage (F&B) mendominasi dengan komposisi sebesar 47,77 persen.
Selain F&B, sektor jasa kecantikan, pendidikan non-formal, dan ritel juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Total omzet bisnis waralaba sepanjang tahun 2024 mencapai Rp143,25 triliun.
Bisnis waralaba juga mencatat kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja, dengan 97.872 orang terserap di sepanjang tahun lalu.
Menurut Septo, seluruh sektor memiliki potensi yang sama untuk berkembang, terlebih dengan dorongan dari Kemendag melalui edukasi kewirausahaan kepada mahasiswa.
Kemendag aktif menjalin kerja sama dengan komunitas dan perguruan tinggi untuk meningkatkan minat berwirausaha generasi muda.
"Target pertumbuhan lima persen, di tahun 2024 yang lalu masih lima persen. Tantangannya adalah kami coba untuk menjangkau wilayah di luar Pulau Jawa dan Sumatera," imbuh Septo.
Bisnis waralaba dinilai memiliki peluang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.
- Penulis :
- Pantau Community