
Pantau - Kementerian Agama (Kemenag) menyusun strategi khusus untuk menjamin makanan jemaah haji Indonesia tetap bercita rasa Nusantara selama menjalankan ibadah di Arab Saudi.
Salah satu strategi utama adalah dengan mendatangkan langsung bumbu masakan dari Indonesia, guna memastikan jemaah tetap bisa menikmati makanan yang familiar di lidah.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis Muhammad Hanafi, mengungkapkan bahwa kebutuhan bumbu masak untuk musim haji tahun ini mencapai sekitar 611 ton.
Dari total tersebut, sekitar 475 ton di antaranya akan dipasok dari Indonesia dalam bentuk bumbu jadi atau pasta.
25 Juta Boks Makanan Disiapkan untuk Ratusan Ribu Jemaah
Muchlis menambahkan bahwa strategi ini sekaligus bertujuan untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada konsumsi jemaah haji.
Selain bumbu, Kemenag juga mengirimkan sebanyak 3 juta paket makanan siap saji dari Indonesia.
Total makanan yang disiapkan untuk 203.320 jemaah haji reguler mencapai 25.821.640 boks selama mereka berada di Arab Saudi.
Setiap jemaah akan menerima 127 kali makan selama masa ibadah haji, terdiri dari 84 kali makan di Makkah, 27 kali makan di Madinah, dan 15 kali makan ditambah satu snack selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Untuk menjaga ketertiban konsumsi, Kemenag menetapkan jadwal distribusi makanan: sarapan maksimal pukul 09.00, makan siang maksimal pukul 16.00, dan makan malam maksimal pukul 21.00 waktu Arab Saudi.
Kemenag juga mengimbau jemaah untuk segera mengonsumsi makanan yang telah dibagikan, khususnya menjelang pemberangkatan ke Arafah agar tidak terlambat dimakan di lokasi tujuan.
- Penulis :
- Peter Parinding