
Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan dua lokasi calon Sekolah Rakyat (SR) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus Lidah Wetan siap beroperasi dengan fasilitas yang telah dirancang ramah disabilitas, termasuk ruang belajar dan asrama.
Khofifah menyatakan bahwa fasilitas tersebut siap digunakan untuk menerima peserta didik anak berkebutuhan khusus (ABK).
"Alhamdulillah, kami melihat kesiapan Unesa dalam mendukung penyelenggaraan Sekolah Rakyat Luar Biasa. Fasilitas belajar dan asrama sudah didesain ramah disabilitas, sehingga siap menerima peserta didik anak berkebutuhan khusus (ABK)".
Pemerataan Pendidikan dan Dukungan Infrastruktur
Keberadaan Sekolah Rakyat di Kampus Unesa merupakan bagian dari upaya pemerataan pendidikan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
Hingga saat ini, Kota Surabaya belum mengusulkan lokasi calon SR berdasarkan hasil pendataan dari Kementerian Sosial RI.
"Fasilitas di Unesa sangat lengkap, mulai dari klinik, sarana olahraga dalam dan luar ruangan, serta lingkungan yang inklusif. Ini menjadi poin penting karena bisa menampung siswa difabel".
Peserta didik SR juga dapat memanfaatkan berbagai fasilitas di Unesa untuk pengembangan bakat dan potensi karena kampus tersebut merupakan pusat Sport Science Nasional.
"Oleh karena itu, kami meminta kepada Pak Rektor agar asrama ini diajukan sebagai SR atas nama Kota Surabaya. Dengan begitu, 38 kabupaten/kota di Jatim siap secara fisik menyelenggarakan SR".
Selain kesiapan fisik, Khofifah juga menekankan pentingnya kesiapan non-fisik berupa konsep penyelenggaraan pendidikan.
Ia mengapresiasi konsep pendidikan berbasis karakter yang dikembangkan oleh Unesa melalui tahapan input, proses, hingga output.
"Konsep ini akan sangat bagus jika dipaparkan pada Rakor RPJMD tanggal 29 April mendatang di hadapan bupati/wali kota serta pemangku kepentingan lainnya".
Koordinasi dengan Pusat dan Dukungan dari Unesa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait pelaksanaan SR, termasuk pendataan keluarga Desil 1 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
" Sekitar 42 persen masyarakat Jatim berada di Desil 1. Maka jika pusat menggunakan basis ini dalam perekrutan peserta SR, kami siap melaksanakan pada Juli nanti".
Khofifah juga menyampaikan bahwa Pemprov Jatim masih menunggu arahan lanjutan dari pusat terkait mekanisme pembelajaran, rekrutmen pendidik, dan pengelolaan asrama.
"Untuk saat ini kita baru pada tahap kesiapan gedung. Proses berikutnya akan menyesuaikan arahan dari pusat".
Sementara itu, Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan menegaskan kesiapan institusinya dalam mendukung Program Sekolah Rakyat.
Menurut Nurhasan, Unesa memiliki keunggulan seperti kampus ramah disabilitas, fasilitas olahraga lengkap, serta ruang seni dan budaya.
"Asrama dengan kapasitas 150 orang sudah kami siapkan. Jika ditugaskan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan SR tingkat SMA, kami Insya Allah siap".
Kesiapan ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam percepatan pengentasan kemiskinan melalui jalur pendidikan.
- Penulis :
- Arian Mesa