
Pantau - Ribuan umat Buddha mengikuti peringatan detik-detik Waisak 2569 BE/2025 di pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Selasa malam.
Momentum sakral ini ditandai dengan pemukulan gong tepat pukul 23.55.29 WIB di altar pelataran candi sebagai simbol peringatan tiga peristiwa suci dalam ajaran Buddha.
Setelah pemukulan gong, masing-masing majelis agama Buddha bergiliran membacakan doa dalam suasana yang penuh kekhidmatan.
Tiga Peristiwa Suci dan Doa untuk Perdamaian
Ketua Umum Mahabhudi, Biksu Samanta Kusala Mahastavira, menjelaskan bahwa detik-detik Waisak memperingati tiga peristiwa penting: kelahiran orang suci, pencapaian kebuddhaan, dan wafatnya Buddha Gautama.
Sepanjang prosesi, para biksu dan umat Buddha melantunkan doa serta parita suci yang menggema di sekitar kompleks candi.
Tahun ini, tema Waisak adalah tingkatkan pengendalian diri dan kebijaksanaan mewujudkan perdamaian dunia.
Tema ini dianggap relevan dengan kondisi dunia saat ini yang sedang dilanda berbagai konflik sosial dan politik.
Air Berkah dan Pradaksina Tutup Rangkaian Waisak
Dalam prosesi tersebut, ribuan umat juga menerima air berkah sebagai bagian dari puja bakti kepada Triratna.
Air berkah ini melambangkan kerendahan hati dan kesejukan dalam kehidupan spiritual, serta menjadi pengingat bagi umat untuk senantiasa hidup damai dan harmonis.
Sebagai penutup rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025, para biksu dan umat Buddha melakukan pradaksina atau mengelilingi Candi Borobudur searah jarum jam dengan penuh kekhusyukan.
- Penulis :
- Balian Godfrey