
Pantau - PT ASABRI (Persero) menegaskan komitmennya untuk menyalurkan santunan dan beasiswa secara cepat dan tepat waktu kepada keluarga prajurit dan warga sipil yang menjadi korban ledakan pemusnahan amunisi di Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5).
Direktur Utama ASABRI, Jeffry Haryadi, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus tanggung jawab perusahaan terhadap para peserta dan keluarganya.
ASABRI memastikan seluruh proses pelayanan kepada ahli waris dilakukan dengan prinsip cepat, tepat, humanis, profesional, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
"Kami sangat berduka atas wafatnya para prajurit terbaik bangsa dalam mengemban tugas. ASABRI hadir tidak hanya sebagai institusi, tetapi sebagai keluarga yang menjaga amanah dan berkomitmen memberikan layanan yang cepat dan tepat, serta berdampak bagi keluarga peserta," ujar Jeffry.
Layanan ASABRI dan Hak Keluarga Korban
Kantor pusat dan cabang ASABRI di berbagai wilayah turut serta mempercepat layanan bagi ahli waris, termasuk mendampingi prosesi pengantaran dan pemakaman jenazah korban.
ASABRI memberikan sejumlah manfaat kepada keluarga korban, di antaranya:
- Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
- Tabungan Hari Tua (THT)
- Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) Tewas
- Nilai Tunai Tabungan Asuransi (NTTA)
- Beasiswa maksimal untuk dua anak
Selain itu, ahli waris juga menerima manfaat tambahan berupa:
- Gaji terusan melalui juru bayar satuan kerja
- Pensiun Warakawuri
- Tunjangan orang tua bagi peserta yang belum menikah
Jeffry menegaskan bahwa ASABRI akan menjalankan tugasnya secara akuntabel, tanggap, dan berintegritas, dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
"Kami akan menindaklanjuti seluruh hak peserta dengan memberikan manfaat secara cepat dan tepat, sesuai prinsip 5T: Tepat Waktu, Tepat Alamat, Tepat Orang, Tepat Jumlah, dan Tertib Administrasi sebagaimana diatur dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tegasnya.
Kronologi Ledakan dan Korban Jiwa
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak membenarkan insiden ledakan yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa oleh TNI AD di lahan milik BKSDA Garut.
Amunisi tersebut berasal dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III milik Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad).
Ledakan tersebut menyebabkan empat prajurit TNI gugur:
- Kolonel CPL Antonius Hermawan
- Mayor CPL Anda Rohanda
- Kopda Eri Dwi Priambodo
- Pratu Afrio Setiawan
Selain itu, sembilan warga sipil juga meninggal dunia dalam peristiwa tersebut:
- Agus bin Kasmin
- Ipan bin Obur
- Iyus Ibing bin Inon
- Anwar bin Inon
- Iyus Rizal bin Saepuloh
- Toto
- Dadang
- Rustiawan
- Endang
ASABRI terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan seluruh hak keluarga korban terpenuhi dengan sebaik-baiknya.
- Penulis :
- Arian Mesa