Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dari Tanggap Bencana hingga Pendidikan Inklusif, Ini Sorotan Humaniora Jumat 23 Mei

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Dari Tanggap Bencana hingga Pendidikan Inklusif, Ini Sorotan Humaniora Jumat 23 Mei
Foto: Presiden Perintahkan Penanganan Cepat Gempa Bengkulu, Sekolah Rakyat Siap Dirintis 2025(Sumber: ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/Lmo/rwa.)

Pantau - Sejumlah berita humaniora penting terjadi pada Jumat (23/5), mulai dari penanganan dampak gempa di Bengkulu hingga persiapan pendirian Sekolah Rakyat oleh pemerintah.

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menangani dengan cepat dampak gempa bermagnitudo 6,3 yang mengguncang pesisir Bengkulu.

Instruksi tersebut mencakup pendataan kerusakan dan penyaluran bantuan kepada warga terdampak.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan tim reaksi cepat telah dikerahkan ke lokasi terdampak untuk melakukan asesmen lapangan.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan pentingnya mitigasi bencana mengingat Indonesia berada di zona cincin api (ring of fire).

Ia menambahkan bahwa hingga saat ini teknologi belum mampu memprediksi waktu pasti terjadinya gempa, namun upaya mitigasi harus terus dilakukan secara menyeluruh dan disiplin.

Sekolah Rakyat dan Isu Mental Jadi Fokus Pemerintah

Di bidang pendidikan, pemerintah berkomitmen mempercepat pemerataan pendidikan tinggi di Papua melalui program Diktisaintek Berdampak yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Teknologi, dan Sains Terapan (Kemdiktisaintek) RI.

Menteri Brian Yuliarto menyatakan akan turun langsung meninjau ekosistem pendidikan tinggi di Papua agar program tersebut tepat sasaran.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menyebut buruknya kesehatan mental menjadi salah satu pemicu kekerasan seksual yang marak terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Ia menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi kesehatan mental masyarakat yang dinilai sangat mengkhawatirkan.

Dalam upaya memutus rantai kemiskinan, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengonfirmasi bahwa program Sekolah Rakyat siap dirintis pada 2025 di 100 titik lokasi.

Sekolah ini ditujukan untuk memberikan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menciptakan pendidikan inklusif dan berkualitas bagi semua kalangan.

Penulis :
Balian Godfrey