
Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa program beasiswa untuk siswa SMA/SMK swasta merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan menekan angka putus sekolah.
"Alhamdulillah kerja sama yang kami jalin dengan sekolah swasta berjalan lancar dan terus meningkat. Ini melampaui target kami. Dari semula kami targetkan kuota sebesar 30 ribu, meningkat menjadi 56.647 dan sekarang bertambah 28,59 persen atau menjadi 72.841 orang," ujar Khofifah.
Program ini dijalankan oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur dengan menggandeng sekolah swasta guna menyediakan beasiswa penuh serta biaya pendidikan yang terjangkau bagi siswa dari keluarga prasejahtera.
Sebaran Penerima Beasiswa dan Dukungan untuk Lulusan SMP
Berdasarkan data dari UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dinas Pendidikan Jawa Timur, sebanyak 72.841 siswa saat ini telah menerima beasiswa.
Rinciannya, 12.650 siswa SMA swasta dan 19.912 siswa SMK swasta mendapat beasiswa penuh, sementara 11.486 siswa SMA swasta dan 28.793 siswa SMK swasta memperoleh biaya pendidikan terjangkau.
Para penerima beasiswa tersebar di 1.156 lembaga swasta dari total 2.936 sekolah di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Khofifah menegaskan bahwa kolaborasi ini membuka peluang bagi lulusan SMP yang tidak diterima di sekolah negeri agar tetap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada lembaga swasta yang telah berkolaborasi dengan kami untuk memberikan pelayanan pendidikan dan bersama mencerdaskan anak-anak kita," kata Khofifah.
Pendanaan, Syarat, dan Inovasi Teknologi dalam SPMB 2025
Pemprov Jatim memberikan bantuan pendidikan sebesar Rp1 juta per siswa bagi yang tidak diterima di sekolah negeri dan melanjutkan ke sekolah swasta, dengan syarat tidak sedang menerima bantuan lain dari pemerintah pusat maupun daerah, termasuk Program Indonesia Pintar (PIP).
Khofifah juga menjelaskan bahwa pada peringatan Hari Pendidikan Nasional lalu, setiap kabupaten/kota diberikan kuota 150 calon murid baru dari keluarga prasejahtera (Desil 1 dan 2), termasuk anak buruh dan pekerja, dengan total anggaran Rp5,7 miliar.
Wilayah seperti Bangkalan, Pacitan, dan Sampang mendapat apresiasi karena seluruh sekolah swasta di sana menyediakan beasiswa penuh dan potongan biaya pendidikan.
Dalam pelaksanaan SPMB 2025, sejumlah inovasi turut diterapkan, termasuk pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk menyediakan layanan informasi selama 24 jam.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyampaikan bahwa sebanyak 7.155 tim helpdesk disiapkan untuk mendampingi proses penerimaan siswa baru.
Melalui sistem SPMB 2025, masyarakat dapat mengetahui sekolah swasta mana saja yang menyediakan beasiswa penuh dan biaya pendidikan terjangkau.
Dari total 682.252 lulusan SMP, hanya 261.396 siswa atau 38,81 persen yang tertampung di sekolah negeri, sementara 420.856 siswa atau 61,69 persen diarahkan ke sekolah swasta.
"Kami sudah lakukan penjajakan kerja sama melalui 24 cabang dinas pendidikan sejak April. Dari target awal 30 ribu, kini berkembang hingga mencapai lebih dari 70 ribu siswa," ujar Aries.
Terkait sistem seleksi, jalur domisili kini menempatkan nilai akademik sebagai prioritas utama, bukan lagi jarak tempat tinggal.
"Urutannya berdasarkan nilai rapor semester 1–5 ditambah Indeks sekolah, dengan komposisi penilaian 60 persen nilai dan 40 persen Indeks sekolah. Jika ada nilai yang sama, baru digunakan jarak," jelas Aries.
- Penulis :
- Balian Godfrey










