PT Antareja Mahada Makmur Teken Kontrak 8 Tahun dengan PT Vale untuk Tambang Nikel Blok Bahodopi 1

Pantau - PT Antareja Mahada Makmur (AMM), anak perusahaan dari PPA Group, resmi menjadi mitra kontraktor terpilih oleh PT Vale Indonesia Tbk untuk mendukung operasional pertambangan nikel di Blok Bahodopi 1, Sulawesi Tengah.

Kerja sama ini diumumkan melalui penandatanganan kontrak jangka panjang selama delapan tahun yang dilaksanakan pada Jumat, 30 Mei 2025, di Jakarta.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur PPA Group Muhammad Affan, Direktur AMM Arif Rahman, dan Direktur PT Vale Indonesia Muhammad Asril.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Plt. Presiden Direktur PT Vale Indonesia Bernardus Irmanto dan Presiden Komisaris PPA Iman Nurwahyu.

Kolaborasi untuk Tambang Nikel Berkelanjutan

Plt. Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, menyatakan bahwa kolaborasi ini diharapkan menjadi contoh praktik penambangan nikel berkelanjutan di Indonesia.

Muhammad Affan menyambut kerja sama ini dengan rasa syukur dan menyampaikan optimisme bahwa meskipun delapan tahun ke depan tidak akan selalu mudah, tantangan dapat dihadapi dengan semangat kemitraan, integritas, dan visi bersama.

Ia menambahkan bahwa kemitraan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap rekam jejak AMM sebagai kontraktor pertambangan yang adaptif dan profesional.

AMM Siap Wujudkan Operasional Tambang yang Aman dan Berkelanjutan

PPA Group melalui AMM tercatat meraih Penghargaan Aditama (Emas) dalam ajang Good Mining Practice dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara pada 2023 dan 2024.

Affan menyebut AMM sebagai perusahaan jasa pertambangan pertama di sektor nikel yang meraih penghargaan Aditama dua tahun berturut-turut, sebagai bukti nyata komitmen dan kualitas operasional yang konsisten.

AMM siap berkolaborasi aktif untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan menjadi panutan dalam praktik pertambangan nasional.

Sementara itu, PT Vale Indonesia juga membuka ruang kolaborasi dengan mitra strategis lain di wilayah tambang berbeda.

PT Petrosea Tbk ditunjuk mengelola Blok Bahodopi 2 dan 3, sedangkan Blok Pomalaa di Sulawesi Tenggara dipercayakan kepada PAMA.

Kemitraan dengan AMM secara spesifik mencakup pengelolaan Blok Bahodopi 1, dan direncanakan memulai operasional penambangan dengan first cut pada Juli 2025.