
Pantau - Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Lamhot Sinaga, menegaskan bahwa bonus demografi merupakan peluang emas yang harus dikelola dengan baik agar menjadi pendorong utama kemajuan bangsa.
Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dan kontribusi strategis dari seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
"Indonesia masih mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen. Ini pencapaian yang patut diapresiasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo," ujarnya.
Bonus Demografi Harus Dikelola dengan Strategi Matang
Lamhot yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI menyebut data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kinerja ekonomi Indonesia relatif stabil dibandingkan negara mitra dagang lainnya.
Ia menggarisbawahi bahwa sektor-sektor utama seperti industri pengolahan/manufaktur, pertanian, konstruksi, serta informasi dan komunikasi menjadi penyumbang pertumbuhan terbesar pada kuartal terakhir.
“Pertumbuhan ini tidak semata digerakkan oleh pengadaan barang dan jasa pemerintah, tetapi juga karena sektor riil bergerak tumbuh sehat. Industri manufaktur, yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, menjadi motor utama yang menopang ketahanan ekonomi kita,” katanya.
Saat ini, Indonesia sedang berada dalam fase bonus demografi, di mana 70 persen populasinya berada dalam usia produktif (15–64 tahun).
Puncak bonus demografi diperkirakan terjadi pada tahun 2030 hingga 2040.
Lamhot mengingatkan bahwa peluang seperti ini tidak datang dua kali.
"Kuncinya ada pada penyediaan lapangan kerja berkualitas, peningkatan produktivitas tenaga kerja, dan investasi pada pendidikan serta kesehatan generasi muda," tegasnya.
Arah Kebijakan Ekonomi Sudah Tepat, Perlu Konsistensi
Menurut Lamhot, arah kebijakan ekonomi Indonesia saat ini sudah berada di jalur yang tepat, namun keberhasilan jangka panjang memerlukan konsistensi dalam pelaksanaan kebijakan.
Ia menyarankan agar pemerintah fokus pada tiga strategi utama:
- Hilirisasi industri
- Peningkatan daya saing ekspor
- Penguatan ketahanan energi
"Dengan begitu, bonus demografi benar-benar akan menjadi modal pembangunan menuju Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia di 2045," tutupnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf