
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan komitmen kuat Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral dalam pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Ngozi Okonjo-Iwaela, di Paris, Prancis.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyatakan bahwa "WTO memiliki peran penting dan tak tergantikan dalam mempromosikan dan memperkuat sistem perdagangan multilateral berbasis pada peraturan".
Ia menambahkan bahwa "Untuk itu, Indonesia berharap WTO dapat terus melanjutkan dukungannya pada negara-negara berkembang untuk meningkatkan kapasitas perdagangannya agar mampu berpartisipasi dalam sistem perdagangan global yang lebih inklusif".
Agenda Nasional Indonesia dalam Forum WTO
Airlangga juga membahas isu-isu strategis yang menjadi agenda nasional Indonesia dalam forum WTO, di antaranya adalah pertanian, perikanan, dan perdagangan dalam sistem elektronik.
Dalam kesempatan yang sama, Airlangga menyoroti pentingnya keberlanjutan fungsi WTO sebagai satu-satunya organisasi perdagangan internasional yang menjadi forum negosiasi perjanjian dagang serta penyelesaian sengketa antarnegara.
Saat ini, WTO memiliki 166 negara anggota, dengan tiga perempat di antaranya merupakan negara berkembang.
Posisi dan Manfaat Indonesia sebagai Anggota WTO
Keanggotaan Indonesia dalam WTO telah diatur melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia.
Selama menjadi anggota, Indonesia telah memperoleh manfaat dari sistem perdagangan internasional, termasuk penerapan prinsip National Treatment, Most Favoured Nations (MFN), Special and Differential Treatment (SDT), serta program peningkatan kapasitas dagang.
Selain pertemuan bilateral dengan WTO, Airlangga juga dijadwalkan untuk menghadiri pertemuan informal menteri WTO pada malam harinya guna membahas agenda reformasi organisasi tersebut.
Kehadiran Airlangga di Paris juga dalam rangka menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga secara resmi menyerahkan Initial Memorandum (IM) kepada Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann.
- Penulis :
- Arian Mesa







