billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Selly Gantina Ingatkan Risiko Kesehatan dan Psikis Jemaah Usai Puncak Haji

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Selly Gantina Ingatkan Risiko Kesehatan dan Psikis Jemaah Usai Puncak Haji
Foto: Anggota DPR: Fase pascapuncak haji harus jadi perhatian serius pemerintah(Sumber: ANTARA FOTO/Andika Wahyu/rwa.)

Pantau - Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina menekankan bahwa fase paling krusial dalam pelaksanaan ibadah haji bukan hanya saat puncak, tetapi justru setelah puncak haji selesai.

Menurutnya, pada fase pascapuncak, banyak jemaah mengalami kelelahan fisik dan psikis, terutama yang lanjut usia dan penyandang disabilitas.

"Banyak dari mereka mengalami gangguan psikis karena terpisah dari pendampingnya atau pasangan. Ini sangat rentan, apalagi bagi lansia dan disabilitas," ujar Selly.

Ia meminta Kementerian Agama menyiapkan skenario teknis yang terstruktur untuk menghadapi fase ini secara khusus.

Kurangnya Mitigasi dan Komunikasi Lapangan Bisa Timbulkan Masalah Serius

Selly memperingatkan bahwa tanpa mitigasi risiko yang tepat, kondisi jemaah dapat memburuk dan berpotensi meningkatkan angka kematian maupun gangguan kesehatan.

"Tidak hanya saat puncak haji, tetapi justru pascapuncaknya harus diantisipasi seperti apa. Jika tidak, akan berdampak luas bukan hanya pada lansia dan disabilitas, melainkan juga pada jemaah lain yang ikut membantu mereka," tegasnya.

Ia juga menyoroti masih lemahnya komunikasi antara syarikah, Kementerian Agama, dan petugas haji di lapangan.

Menurutnya, banyak informasi hanya berhenti di tingkat pusat dan tidak tersampaikan secara merata ke ketua kloter, pembimbing ibadah, petugas konsumsi, dan transportasi.

"Ini yang menyebabkan banyak masalah, bahkan ada sejumlah anggota jemaah yang diturunkan di tengah jalan. Ini sangat mengkhawatirkan," ujarnya.

Selly menegaskan bahwa keberhasilan penyelenggaraan haji harus diukur dari keselamatan dan kenyamanan jemaah hingga akhir perjalanan, bukan hanya pada kelancaran saat puncak ibadah.

Ia mendesak Pemerintah memastikan sistem komunikasi dan koordinasi di lapangan berjalan efektif agar tidak menimbulkan kebingungan di kalangan jemaah.

Penulis :
Balian Godfrey