Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Di Forum Internasional, Ketua DPR Tegaskan Kesetaraan Gender Bukan Sekadar Afirmasi, Tapi Pilar Kemanusiaan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Di Forum Internasional, Ketua DPR Tegaskan Kesetaraan Gender Bukan Sekadar Afirmasi, Tapi Pilar Kemanusiaan
Foto: Puan Maharani: Pelibatan Perempuan dalam Pembangunan Adalah Penghormatan terhadap Martabat Manusia(Sumber: ANTARA/HO-DPR.)

Pantau - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa pelibatan perempuan dalam proses pembangunan bukan semata tindakan afirmatif, melainkan bentuk penghormatan terhadap martabat manusia.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi internasional bertajuk "Role of Women in Strengthening Global Resilience and Advancing Diplomacy" yang digelar di California State University, Sacramento, Amerika Serikat, Selasa (10/6/2025).

“Kita harus terus mengingatkan bahwa melibatkan perempuan dalam proses pembangunan lebih dari sekadar tindakan afirmatif, melainkan sebagai wujud penghormatan terhadap martabat manusia. Perempuan dan laki-laki harus berjuang bersama, bukan untuk mengesampingkan satu sama lain,” ujar Puan.

Ia juga menegaskan bahwa perbedaan biologis tidak boleh menjadi dasar pembatasan peran perempuan di bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

Dukung Kesetaraan Global, Puan Serukan Perempuan Sebagai Agen Perubahan Diplomasi

Puan menyebut bahwa perempuan merupakan separuh kekuatan besar bangsa Indonesia yang aktif di berbagai bidang, mulai dari politik hingga riset ilmiah.

“Hampir setengah dari 280 juta penduduk Indonesia adalah perempuan. Banyak perempuan yang telah berkontribusi terhadap kemajuan signifikan bagi Indonesia,” ucapnya.

Ia juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan representasi perempuan di parlemen, di mana berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017, partai politik wajib mencalonkan minimal 30 persen perempuan.

Selama periode 2019–2024, proporsi anggota parlemen perempuan meningkat dari 17,3 persen menjadi 21,39 persen.

Dalam sambutannya, Puan juga mengangkat pencapaian perempuan Indonesia dalam kepemimpinan nasional, seperti Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan dirinya sendiri sebagai Ketua DPR perempuan pertama sejak kemerdekaan.

Ia menekankan pentingnya kehadiran perempuan dalam diplomasi global sebagai agen perubahan yang mendorong kebijakan publik inklusif dan membebaskan dunia dari ketidakadilan struktural, diskriminasi gender, stereotip, dan eksploitasi.

“Partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan akan menghasilkan upaya pemulihan dan pembangunan tata dunia yang lebih baik,” tegasnya.

Puan juga menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen dalam forum-forum internasional seperti P20 dan parlemen global lainnya untuk terus menyuarakan kesetaraan gender.

“Inklusi sosial, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan merupakan kunci dalam memajukan dan menyejahterakan umat manusia. Kemajuan dan kesejahteraan umat manusia terwujud apabila perempuannya juga maju dan sejahtera,” tutup Puan.

Penulis :
Balian Godfrey