Pantau - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyatakan bahwa proyek Giant Sea Wall akan dilaksanakan secara serius di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk mengatasi ancaman rob dan dampak perubahan iklim ekstrem di pantai utara Pulau Jawa.
Dody meminta masyarakat untuk bersabar mengingat keterbatasan anggaran dan adanya prioritas pembangunan lain, namun ia menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen dalam menangani permasalahan banjir rob yang terus mengancam kawasan pesisir.
Giant Sea Wall disebut sebagai infrastruktur vital untuk melindungi garis pantai utara Jawa, mulai dari Banten hingga Gresik, dari potensi kerusakan lingkungan akibat kenaikan muka air laut.
Prabowo Prioritaskan Giant Sea Wall, Pemerintah Siapkan Badan Otorita
Perhatian Presiden Prabowo terhadap isu rob sangat besar, bahkan proyek ini telah menjadi bagian dari visi dan misinya sejak sebelum ia terpilih sebagai Presiden.
Segera setelah pelantikan, Presiden Prabowo langsung memerintahkan dimulainya pembangunan Giant Sea Wall yang membentang dari Banten hingga Gresik.
Untuk memperkuat tata kelola proyek tersebut, pemerintah saat ini sedang menyiapkan pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa.
Badan ini akan bertugas mengelola dan memastikan kelangsungan pembangunan Giant Sea Wall, dengan cakupan wilayah mulai dari Jakarta hingga Semarang, termasuk daerah rawan seperti Demak.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan bahwa Giant Sea Wall tidak sekadar proyek fisik, melainkan upaya menyelamatkan masa depan masyarakat dari dampak perubahan iklim.
Ia menambahkan bahwa perlindungan garis pantai menyangkut keberlangsungan hidup rakyat dan eksistensi bangsa dalam jangka panjang.
Dengan komitmen pemerintah dan persiapan yang matang, proyek Giant Sea Wall diharapkan menjadi solusi strategis dan berkelanjutan untuk perlindungan wilayah pesisir utara Jawa.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Tria Dianti
