Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Transformasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Diangkat dalam Forum “Pak Menteri Menyapa Guru”

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Transformasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Diangkat dalam Forum “Pak Menteri Menyapa Guru”
Foto: Transformasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Diangkat dalam Forum “Pak Menteri Menyapa Guru” (Sumber: ANTARA/Hana Kinarina)

Pantau - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen menggelar forum dialog bertajuk Pak Menteri Menyapa Guru Bahasa Indonesia di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, pada Selasa, 24 Juni 2025, sebagai upaya menjemput aspirasi dalam mentransformasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh 250 peserta secara luring yang terdiri atas guru bahasa Indonesia se-Jabodetabek, mahasiswa calon guru, serta pejabat terkait di bidang pendidikan bahasa.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari semangat untuk mengubah pembelajaran bahasa Indonesia yang selama ini masih bersifat normatif dan kurang inovatif.

“Poin saya bagaimana mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia itu dengan mudah dan menyenangkan, sehingga kami melihat perlu adanya pengembangan strategi mengajar para guru Bahasa Indonesia,” ungkap Abdul Mu'ti.

Ia menyoroti bahwa kurangnya pendekatan kreatif dalam pembelajaran telah menyebabkan rendahnya motivasi siswa dalam mempelajari karya sastra.

Hal ini turut berdampak pada belum tumbuhnya sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia di kalangan peserta didik.

Komitmen Revitalisasi Pembelajaran Bahasa Lewat Data dan Aspirasi

Data Asesmen Nasional 2024 menunjukkan bahwa kompetensi literasi membaca siswa masih berada di bawah ambang ideal.

Sementara itu, hasil Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) tahun 2021–2024 mengindikasikan bahwa mayoritas siswa SMP, SMA, dan SMK belum mencapai tingkat kemahiran yang memadai.

“Fakta-fakta ini menegaskan perlunya langkah nyata untuk merevitalisasi pembelajaran bahasa Indonesia secara menyeluruh. Melalui kegiatan ini kami berharap lahir pemahaman bersama mengenai arah kebijakan pendidikan bahasa dan sastra, sekaligus menjadi wadah untuk menampung aspirasi dari lapangan,” tambah Abdul Mu’ti.

Kemendikdasmen berkomitmen bahwa pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia tidak hanya berkutat pada aspek tata bahasa semata, melainkan juga berperan penting dalam pembentukan karakter dan penguatan kemampuan berpikir kritis siswa.

Penulis :
Ahmad Yusuf