Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Koltim Diguncang Tiga Gempa Berturut-turut, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif di Barat Daya Ladongi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Koltim Diguncang Tiga Gempa Berturut-turut, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif di Barat Daya Ladongi
Foto: Koltim Diguncang Tiga Gempa Berturut-turut, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif di Barat Daya Ladongi(Sumber: ANTARA/HO-BMKG Kendari)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari melaporkan bahwa Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara, diguncang tiga kali gempa bumi berturut-turut pada Jumat, 27 Juni 2025, yang semuanya berasal dari aktivitas sesar aktif di wilayah Barat Daya Ladongi.

Tiga Gempa Dangkal Tidak Berpotensi Tsunami

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari, Rudin, menjelaskan bahwa gempa pertama terjadi pada pukul 12.53 WITA dengan magnitudo 3,6.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Barat Daya Ladongi, Kolaka Timur," ujarnya.

Gempa ini berlokasi di darat pada koordinat 4.12 LS dan 121.88 BT, sekitar 3 km barat daya Ladongi dengan kedalaman 5 km.

Gempa kedua bermagnitudo 1,8 terjadi pukul 13.16 WITA, disusul gempa ketiga bermagnitudo 2,2 pada pukul 13.50 WITA di Barat Daya Tirawuta dengan kedalaman 2 km.

BMKG memastikan bahwa ketiga gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Rangkaian Gempa Masih Terkait Gempa Utama Januari 2025

Rudin menyebut bahwa gempa bermagnitudo 3,6 dan dua gempa susulan lainnya merupakan bagian dari rangkaian aktivitas gempa utama berkekuatan 4,9 yang mengguncang wilayah tersebut pada 24 Januari 2025 lalu.

"Aktivitas gempa susulan itu penyebabnya sama, karena sesar aktif di Barat Daya Ladongi, Koltim," jelasnya.

Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan adanya kerusakan akibat ketiga gempa yang terjadi pada hari ini.

Sebagai langkah antisipasi, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dan memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa," imbau Rudin.

Penulis :
Ahmad Yusuf