
Pantau - Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mendorong Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, untuk menjadi lumbung event unggulan nusantara guna memperkuat branding daerah dan memperluas promosi wisata ke tingkat nasional.
Festival Lokal Naik Kelas Nasional, Pariwisata Lumajang Semakin Dilirik
Dorongan ini disampaikan dalam kunjungan Wamenpar ke Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, yang menjadi lokasi Festival Segoro Topeng Kaliwungu.
Festival tersebut telah resmi masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Kami mendorong agar Kabupaten Lumajang tidak berhenti di Festival Segoro Topeng. Ke depan, harus lahir lebih banyak event yang siap masuk tidak hanya KEN, tetapi juga calendar of event nasional, sehingga promosi pariwisata daerah bisa makin luas dan berkesinambungan," ujar Ni Luh Puspa.
Ia menekankan bahwa keberhasilan sebuah event tidak diukur semata dari skala besarnya, melainkan konsistensi penyelenggaraan, kekuatan budaya yang ditampilkan, serta dampaknya terhadap ekonomi lokal.
"Bukan soal skala besar semata, tetapi konsistensinya, daya tarik budayanya, dan bagaimana kegiatan itu menjadi penggerak ekonomi lokal. Itu yang membuat pagelaran di daerah bisa naik kelas ke nasional bahkan internasional," tambahnya.
Festival Segoro Topeng memadukan penampilan Tari Topeng Kaliwungu, pesona alam Pantai Watu Pecak, serta partisipasi aktif masyarakat, menjadikannya sebagai contoh ideal pengembangan pariwisata berbasis budaya dan komunitas.
Lumajang Siap Kembangkan Ekosistem Kreatif Berkelanjutan
Bupati Lumajang Indah Amperawati menyambut positif dukungan dari Kemenparekraf dan menyatakan kesiapan daerahnya dalam mengembangkan ekosistem kreatif yang berkelanjutan.
"Kami punya banyak potensi seni, budaya, dan alam. Dorongan dari Wamenpar itu menjadi motivasi besar untuk melahirkan lebih banyak kegiatan yang tak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat," ungkapnya.
Festival Segoro Topeng tidak hanya menjadi peristiwa budaya, tetapi juga pemantik kebangkitan ekonomi kreatif lokal dan penanda kesiapan Lumajang menuju pariwisata inklusif dan berbasis budaya.
Salah satu sorotan dalam festival adalah peragaan fashion show batik khas Lumajang di atas karpet merah di hamparan pasir Pantai Watu Pecak.
"Kami ingin membawa batik keluar dari sangkarnya. Batik Lumajang terinspirasi dari alam dan kehidupan masyarakat, sehingga sudah selayaknya tampil kembali ke pangkuan alam, bukan sekadar terpajang di ruang formal," tutur penyelenggara.
Beberapa motif batik yang ditampilkan antara lain Batik Pisang Agung, Batik Pasir, dan Batik Jaran Kencak—masing-masing mencerminkan kekhasan geografis, flora-fauna, serta warisan budaya khas Lumajang.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf