billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Prabowo dan Lula Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB dan Desak Reformasi Tata Kelola Global

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Prabowo dan Lula Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB dan Desak Reformasi Tata Kelola Global
Foto: Prabowo dan Lula Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB dan Desak Reformasi Tata Kelola Global(Sumber: ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo Subianto/pri.)

Pantau - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva menyampaikan dukungan bersama untuk keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagai langkah penting dalam mewujudkan solusi dua negara yang adil dan setara dengan Israel.

Desakan Kuat untuk Solusi Dua Negara

Dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Brazil, Palácio do Planalto, kedua pemimpin menegaskan bahwa pengakuan penuh terhadap Palestina di PBB akan memberikan posisi setara bagi Palestina dalam perundingan perdamaian.

"Pengakuan terhadap negara Palestina, dan menjadikannya sebagai anggota penuh PBB untuk memastikan posisi setara yang dibutuhkan demi mewujudkan solusi dua negara," ujar Presiden Lula.

Palestina saat ini berstatus sebagai negara non-anggota pengamat permanen di PBB, meskipun mayoritas negara dalam Sidang Majelis Umum PBB telah menyetujui keanggotaan penuh pada 10 Mei 2024.

Sementara itu, Israel telah menjadi anggota penuh sejak 11 Mei 1949.

Presiden Lula juga menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

"Kami tidak pernah takut untuk menunjuk mereka-mereka yang hipokrit karena memilih diam saat menyaksikan pelanggaran terang-terangan dilakukan," tegasnya.

Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi terhadap sikap Brazil dan menegaskan bahwa Indonesia dan Brazil sejalan dalam pandangan bahwa solusi dua negara merupakan satu-satunya jalan untuk mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza.

"Kami sangat menghargai sikap tegas Anda untuk masalah ini," ungkapnya.

Dorongan Reformasi PBB dan Perdamaian Ukraina-Rusia

Presiden Prabowo juga menyatakan dukungan terhadap ajakan Presiden Lula dalam KTT Ke-17 BRICS untuk mereformasi PBB dan tata kelola global.

"Harus ada reformasi dalam PBB yang meningkatkan pemain-pemain besar lainnya dalam arena global. Brazil adalah negara yang besar, dengan populasi yang besar dengan ekonomi yang kuat dan saya yakin akan memainkan peran lebih untuk memimpin dan saya pikir, kita harus menggabungkan upaya bersama, menggabungkan suara kita bersama untuk mereformasi (PBB dan tata kelola global) bersama negara-negara lain seperti India, Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, Jerman, Jepang, dan Meksiko," kata Prabowo.

Selain isu Palestina, Prabowo dan Lula juga membahas konflik Rusia-Ukraina dan pentingnya upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata.

Indonesia menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Group of Friends for Peace, sebuah kelompok diplomatik yang diprakarsai oleh Brazil dan China, dan beranggotakan negara-negara berkembang dari Global South.

Kelompok ini fokus pada tiga pilar utama: de-eskalasi konflik, bantuan kemanusiaan, dan penegakan hukum internasional.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh jajaran Kabinet Merah Putih, sementara Presiden Lula turut membawa para menteri utama dan penasihat kepresidenan Brazil.

Penulis :
Aditya Yohan