Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gubernur NTB Tekankan Pembenahan Menyeluruh Tata Kelola Wisata Gunung Rinjani demi Keselamatan Wisatawan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Gubernur NTB Tekankan Pembenahan Menyeluruh Tata Kelola Wisata Gunung Rinjani demi Keselamatan Wisatawan
Foto: (Sumber: Tim SAR gabungan saat melakukan evakuasi terhadap korban warga Brazil yang jatuh di gunung Rinjani Lombok, NTB. ANTARA/HO-Humas SAR Mataram.)

Pantau - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan perlunya pembenahan tata kelola wisata Gunung Rinjani secara menyeluruh untuk meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan bagi wisatawan, baik pendaki maupun non-pendaki.

Iqbal menyebut bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan perbaikan agar wisatawan memiliki keyakinan bahwa kunjungan ke Gunung Rinjani aman dan terkelola dengan baik.

Pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan tengah menyiapkan tiga langkah utama dalam pembenahan ini, yaitu pembentukan tim penyelamat, pemasangan papan informasi (signage), dan penempatan peralatan keselamatan di sekitar puncak Rinjani.

Pelatihan Vertical Rescue dan Penguatan Sarana Keselamatan

Sebagai bagian dari upaya tersebut, pada 16–20 Juli 2025 digelar pelatihan evakuasi penyelamatan vertikal di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Sebanyak 22 orang mengikuti pelatihan tersebut agar siap menghadapi situasi darurat di medan berat kawasan Rinjani.

Dari jumlah itu, 10 peserta disertifikasi dengan standar internasional dalam teknik vertical rescue, yaitu metode penyelamatan untuk memindahkan korban dari titik rendah ke titik tinggi atau sebaliknya di medan terjal seperti jurang atau lereng curam.

Selain pelatihan, pemerintah juga akan memasang signage dari pintu masuk pendakian hingga ke puncak Rinjani.

Papan petunjuk tersebut akan berisi informasi penting dan arahan keselamatan bagi para pengunjung.

Pengadaan signage dilakukan oleh jenama lokal yang selama ini memproduksi perlengkapan kegiatan alam terbuka seperti kemah dan pendakian.

Sementara itu, peralatan keselamatan akan dibeli sesuai standar dan ditempatkan di posko darurat yang terletak dekat puncak gunung.

Langkah ini bertujuan mempercepat proses evakuasi darurat, sehingga peralatan bisa langsung diturunkan dari atas ke titik evakuasi, bukan dibawa dari kaki gunung ke atas.

Penulis :
Aditya Yohan

Terpopuler