Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemprov Kepri Dorong Penerbangan Reguler Internasional di Bandara RHF Tanjungpinang

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Pemprov Kepri Dorong Penerbangan Reguler Internasional di Bandara RHF Tanjungpinang
Foto: Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah (RHF) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (sumber: ANTARA/Ogen)

Pantau - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mengupayakan penerbangan reguler internasional di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang setelah status internasional bandara tersebut resmi dikembalikan.

Status Internasional Bandara RHF Kembali Aktif

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI menerbitkan SK Menteri Perhubungan Nomor 37 Tahun 2025 yang menetapkan kembali Bandara RHF Tanjungpinang sebagai bandara internasional setelah sebelumnya dibekukan pada 2023.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyatakan pihaknya mendorong pengoperasian maskapai penerbangan reguler di Bandara RHF.

"Kami mendorong maskapai penerbangan reguler di Bandara RHF, karena sebelumnya hanya ada penerbangan carter dari China," ungkapnya.

Ansar menilai penerbangan reguler internasional akan menjadi dorongan besar bagi investasi di sektor pariwisata, terutama di Kota Tanjungpinang.

Ia menjelaskan status internasional sebelumnya kurang berdampak bagi ekonomi Tanjungpinang karena lebih banyak menjadi titik transit wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok menuju Kabupaten Bintan.

"Kalau sudah ada penerbangan reguler, pasti banyak juga wisman bisa masuk ke Tanjungpinang sehingga ekonomi pun berputar," tegas Ansar.

Dorongan Wisata dan Fasilitas Bandara

Ansar menyebut kembalinya status internasional Bandara RHF adalah momentum penting yang harus dimanfaatkan dengan menyiapkan operasional penerbangan reguler.

Dengan status ini, wisatawan bisa langsung mendarat di Tanjungpinang maupun Bintan tanpa harus transit terlebih dahulu di Batam atau Singapura.

Pemprov Kepri juga mengupayakan pembebasan visa untuk tiga negara prioritas, yakni Tiongkok, Korea, dan India.

"Kalau mereka bebas visa ke kita, seharusnya kita juga beri kebijakan serupa," jelas Ansar.

Ia menambahkan, Tiongkok memiliki prospek besar dalam peningkatan kunjungan karena hubungan baik antara Pemprov Kepri dan pemerintah Tiongkok.

Selain itu, Pemprov Kepri terus membenahi fasilitas pariwisata, memperkuat promosi, serta menggelar event-event internasional untuk menarik wisman.

"Batam sudah autopilot, sekarang Tanjungpinang dan Bintan harus kita kemas agar menjadi destinasi unggulan," ungkapnya.

General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara RHF Tanjungpinang, Agung Brahmantyo, menyebut kapasitas terminal bandara sebenarnya mencapai satu juta penumpang per tahun, namun pada 2024 hanya terisi 264 ribu penumpang.

"Kami siap mengaktifkan kembali fasilitas internasional, termasuk konter imigrasi, bea cukai dan karantina. Sertifikat bandar udara akan disesuaikan dari domestik menjadi internasional," tegas Agung.

Penulis :
Shila Glorya