
Pantau - Film Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian berhasil menarik perhatian lebih dari 100 ribu penonton sejak tayang perdana pada Kamis, 24 Juli 2025, berkat narasi kuat yang memadukan aksi laga dan ketegangan perang dengan kisah emosional antara ayah dan anak.
Ajil Ditto: Film Ini Membuka Pemahaman Baru tentang Sosok Ayah
Ajil Ditto, salah satu pemeran utama dalam Believe, menyampaikan bahwa keterlibatannya dalam proyek ini didasari oleh keunikan sudut pandangnya yang jarang dieksplorasi dalam film Indonesia.
“Menurutku film Believe ini unik sih, karena biasanya di film lain di mana aku berperan sebagai anak, ceritanya selalu seputar hubungan dengan ibunya. Gak pernah sama ayah,” ujarnya.
Dalam film ini, Ajil berperan sebagai anak dari seorang prajurit yang harus tumbuh besar tanpa kehadiran sang ayah karena tugas negara.
Ia mengakui bahwa perannya memberikan pengalaman emosional yang sangat personal, terutama karena dirinya juga telah kehilangan ayah sejak kecil.
“Cerita anak laki-laki dan ayah itu jarang banget dieksplor. Buat aku pribadi, ini jadi menarik banget, apalagi buat aku yang sudah kehilangan ayah sejak kecil,” ungkapnya.
Ajil juga menyampaikan bahwa proses syuting film ini membuatnya semakin merasakan kerinduan dan pemahaman yang dalam terhadap sosok ayah.
“Ya kalau ditanya apakah bikin kangen sama ayah, aku sih selalu kangen. Tapi berperan di film Believe ini terus terang bikin aku ngerasa seperti ada pemahaman baru tentang ayah. Buat aku pribadi, ini berarti banget,” tambahnya.
Film Aksi yang Menyentuh Hati Penonton
Disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana, Believe diproduksi oleh Bahagia Tanpa Drama dan dibintangi oleh Adinda Thomas, Wafda Saifan, Maudy Koesnaedi, dan Marthino Lio.
Film ini menghadirkan nuansa laga dan latar belakang perang yang kuat, namun berhasil menyentuh hati penonton berkat eksplorasi mendalam terhadap relasi ayah dan anak.
Tema rindu, kehilangan, dan keberanian menjadi benang merah yang menjadikan film ini lebih dari sekadar tontonan aksi.
Believe dinilai membuka ruang baru dalam genre laga-drama di perfilman Indonesia dengan pendekatan emosional yang autentik dan jarang diangkat.
Ajil Ditto berharap film ini dapat menjadi pembuka jalan bagi lebih banyak karya yang berani mengeksplorasi dinamika keluarga dari sudut pandang yang berbeda.
- Penulis :
- Aditya Yohan