
Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa frekuensi gempa bumi susulan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mulai menunjukkan penurunan bertahap hingga Sabtu pagi, 26 Juli 2025.
Hingga pukul 11.00 Wita, tercatat sebanyak 148 aktivitas gempa susulan terjadi setelah gempa utama bermagnitudo 5,7 yang mengguncang kawasan tersebut pada Kamis malam.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa penurunan frekuensi gempa susulan ini merupakan indikasi adanya pelemahan aktivitas seismik.
Aktivitas Seismik Masih Terjadi, Namun Cenderung Melemah
Data BMKG menunjukkan bahwa gempa susulan terbanyak terjadi dalam enam jam pertama pasca-gempa utama, yakni sebanyak 44 kali.
Setelah itu, jumlah gempa terus menurun secara konsisten, hingga periode terakhir tercatat hanya empat gempa dalam enam jam.
Gempa-gempa susulan tersebut memiliki magnitudo bervariasi, mulai dari yang terkecil berkekuatan 1,6 hingga yang terbesar mencapai 5,5.
Sebagian besar aktivitas gempa susulan berskala ringan dan tidak dirasakan secara luas oleh masyarakat sekitar.
Meski demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa merusak, khususnya yang terjadi di kedalaman dangkal dan dekat permukiman.
Warga diimbau untuk memeriksa kembali struktur bangunan tempat tinggal serta menghindari bangunan yang retak atau tidak layak huni.
Hingga saat ini, BMKG belum mendeteksi adanya potensi tsunami akibat rangkaian gempa tersebut, namun monitoring tetap dilakukan secara intensif.
BMKG memastikan akan terus menyampaikan pembaruan informasi gempa secara berkala melalui kanal resminya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf