
Pantau - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menegaskan bahwa investasi di IKN bukan hanya bertujuan membangun infrastruktur, melainkan juga sebagai bagian dari membentuk peradaban baru yang modern dan berakar kuat.
"IKN hadir bukan sekedar sebagai pusat pemerintahan baru, tapi laboratorium hidup model kota masa depan Indonesia," ungkap Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono di Sepaku, Penajam Paser Utara, pada Selasa (5/8).
Basuki menjelaskan bahwa pembangunan IKN merupakan proyek prioritas nasional dengan dasar hukum dan anggaran yang telah tersedia.
Fokus saat ini berada di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) 1A, yang meliputi istana negara, gedung legislatif di sebelah kanan, serta gedung yudikatif di sebelah kiri.
Pembangunan jalan di KIPP 1B juga telah dimulai, didukung oleh sejumlah investasi yang sudah mengalir ke wilayah tersebut.
"Kepala negara perintahkan pembangunan yudikatif dan legislatif segera diselesaikan dalam tiga tahun," ujarnya.
Investasi Strategis dan Kehidupan Awal di IKN
Pemerintah telah menyetujui penggunaan dana APBN sebesar Rp48,8 triliun untuk membiayai pembangunan strategis tahap kedua, sebagai fondasi IKN menjadi ibu kota politik pada tahun 2028.
Otorita IKN mencatat total investasi yang telah berjalan mencapai sekitar Rp65,73 triliun.
Investasi di sektor hunian melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) mencapai sekitar Rp63,3 triliun.
Sementara itu, sektor jalan dan terowongan multi utilitas (MUT) telah menarik investasi sekitar Rp71,8 triliun.
Basuki menyampaikan bahwa minat dari perusahaan dalam dan luar negeri terhadap pembangunan IKN terus meningkat.
Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, menambahkan bahwa saat ini sekitar 1.200 aparatur sipil negara (ASN) dan 5.000 pekerja konstruksi telah menghuni kawasan IKN.
Jumlah tersebut diperkirakan dapat meningkat hingga 25.000 orang seiring dimulainya kegiatan baru.
Setiap hari, ribuan turis lokal dan tamu pemerintah juga mengunjungi wilayah calon ibu kota tersebut.
Kementerian PAN-RB juga telah meminta Otorita IKN untuk menyusun kriteria prioritas pemindahan ASN ke Nusantara.
Saat ini, sebanyak 16 kementerian dan lembaga telah ditetapkan untuk gelombang relokasi awal, dengan total ASN sekitar 3.500 orang.
"Jadi IKN telah memiliki target pasar (market), agar ekosistem perkotaan IKN dapat berfungsi optimal dibutuhkan elemen-elemen pendukung," jelas Bimo.
Sementara itu, Artha Graha Network menyampaikan ketertarikannya terhadap potensi pembangunan sektor hospitality dan food & beverage di IKN.
"Pembangunan IKN sangat menarik, khususnya untuk sektor hospitality dan food & beverage (F&B), kami akan pelajari lebih lanjut untuk investasi," ungkap perwakilan Artha Graha Network.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf