
Pantau - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menegaskan bahwa pihaknya tidak mengajukan protes kepada pemerintah pusat meskipun Dana Bagi Hasil (DBH) dipotong lebih dari Rp15 triliun.
"Kami tidak protes ke pemerintah pusat meski uang hilang hampir Rp16 triliun. Kami berupaya mencari sumber anggaran dari sektor ekonomi kreatif," ungkapnya.
Pernyataan itu disampaikan Rano dalam acara Policy Discussion - Jakarta Economic Forum (JEC) 2025 yang berlangsung di Hotel Kempinski Jakarta pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Fokus Ekonomi Kreatif dan Peningkatan Anggaran
Rano mengungkapkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah menugaskannya untuk melakukan kunjungan ke empat negara di Eropa dalam rangka mencari peluang peningkatan anggaran daerah.
"Jakarta berupaya angkat industri ekonomi kreatif terutama sub sektor ekonomi kreatif di bidang film," ia mengungkapkan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disebut berkomitmen menjadikan Jakarta sebagai kota global yang kompetitif dan berkelanjutan.
Komitmen ini dilakukan melalui sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mendukung ekosistem ekonomi kreatif serta mendorong inovasi di berbagai sektor.
"Satu yang menjadi prioritas saat ini adalah sektor di bidang MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition)," tambah Rano.
Kegiatan Kreatif dan Pertumbuhan Ekonomi Jakarta
Sepanjang tahun 2025, Jakarta telah menggelar tujuh kegiatan kreatif besar, termasuk Festival Bandeng Rawa Belong, Jakarta Fashion Week, dan Jakarta Film Week.
Sementara itu, pada triwulan kedua 2025, pertumbuhan ekonomi Jakarta didukung kuat oleh sektor akomodasi, makanan, dan minuman, yang menyumbang 9,71 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
"Capaian ini yang tertinggi sejak 2021 dan ini tidak hanya sebagai penggerak utama perekonomian tapi juga magnet investasi yang memperkokoh ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Rano.
- Penulis :
- Arian Mesa