
Pantau - Muhammadiyah resmi menjadi organisasi pertama di Indonesia yang mendapatkan verifikasi Emergency Medical Team (EMT) dari World Health Organization (WHO), menandai kiprah global dalam bidang kesehatan dan kemanusiaan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan bahwa pencapaian ini akan memperluas peran Muhammadiyah di dunia internasional.
"Semoga dengan EMT tersebut kiprah Muhammadiyah dalam program kesehatan dan kemanusiaan maupun kerja sama dengan WHO serta lembaga dunia lainnya di level global semakin baik dan meluas," ungkapnya.
Verifikasi EMT oleh WHO menegaskan kesiapan dan kapabilitas Muhammadiyah dalam merespons situasi darurat kesehatan secara profesional dan terorganisir.
Apresiasi untuk Lembaga-Lembaga Pendukung
Haedar memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan sejumlah lembaga lainnya yang berkontribusi dalam proses verifikasi EMT ini.
Lembaga-lembaga tersebut antara lain Lazismu, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU), Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang), Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional (LHKI), serta Muhammadiyah Aid.
Menurut Haedar, keterlibatan lembaga-lembaga tersebut menunjukkan bahwa gerakan Muhammadiyah dalam pelayanan kesehatan, penanggulangan bencana, dan program kemanusiaan terus mengalami percepatan.
Wujud Praksis Al-Ma’un dan Dakwah Rahmatan lil-‘Alamin
Haedar menekankan bahwa program kemanusiaan yang dijalankan Muhammadiyah tidak bersifat sporadis atau karitatif semata.
"Jadi bukan program sporadis dan pelayanan karitatif jangka pendek semata. Karenanya sangat tepat jika memperoleh verifikasi EMT di tingkat global," ia mengungkapkan.
Ia juga menjelaskan bahwa praksis ajaran Al-Ma’un dijalankan secara sistematis oleh berbagai lembaga seperti Lazismu, MDMC/LRB, MPKU, MPKS, MPM, serta gerakan komunitas.
Lembaga-lembaga tersebut terlibat dalam pemecahan masalah, penanganan krisis, pemberdayaan, pembebasan, dan pemajuan masyarakat secara berkelanjutan.
Haedar berharap keberadaan EMT dapat semakin menguatkan posisi Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Berkemajuan yang inklusif dan berdampak luas.
"Itulah wujud dakwah Islam rahmatan lil-'alamin di dunia nyata, bukan retorika dan kata-kata," tegas Haedar.
- Penulis :
- Shila Glorya