Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

SRMA 33 Tangsel Disiapkan Jadi Pusat Pendidikan Anak Miskin Ekstrem se-Banten, Mulai Beroperasi 15 Agustus

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

SRMA 33 Tangsel Disiapkan Jadi Pusat Pendidikan Anak Miskin Ekstrem se-Banten, Mulai Beroperasi 15 Agustus
Foto: (Sumber: Pekerja konstruksi saat beraktivitas di kawasan Sekolah Rakyat yang berlokasi di di Gedung BLK, Jalan Kencana I Nomor 20, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu (30/7/2025). ANTARA/Azmi Samsul Maarif/aa)

Pantau - Pemerintah Provinsi Banten menetapkan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 di Kota Tangerang Selatan sebagai pusat pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem di tujuh kabupaten/kota di Banten.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Banten, Dicky Hardiana, menyebut bahwa cakupan layanan SRMA 33 Tangsel lebih luas dibandingkan Sekolah Rakyat serupa di Kabupaten Lebak.

"Yang di Tangsel ini cakupannya lebih luas karena merupakan usulan Pemprov Banten. Jadi, siswa dari tujuh daerah bisa sekolah di sana," ungkapnya, Selasa (5/8).

SRMA 33 Tangsel dijadwalkan mulai beroperasi pada 15 Agustus 2025 dengan kapasitas 150 siswa, dibagi dalam enam rombongan belajar.

Prioritaskan Anak Miskin Ekstrem, Lokasi di Gedung BLK Tangsel

Data calon siswa diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dengan prioritas diberikan kepada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

"Insya Allah tanggal 15 Agustus bisa mulai. Mudah-mudahan tidak ada hambatan dan tidak meleset, jadi anak-anak bisa segera belajar," kata Dicky.

Lokasi sekolah berada di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Tangsel yang saat ini tengah menyelesaikan tahap akhir renovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

"Informasinya sudah hampir selesai," tambahnya.

Seluruh tenaga pengajar dan kependidikan untuk SRMA 33 Tangsel telah disiapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

"Mereka sudah sampaikan bahwa semuanya siap," ujarnya.

Program Prioritas Nasional, Diarahkan Langsung oleh Presiden

Sekolah Rakyat di Kabupaten Lebak sudah lebih dahulu beroperasi sejak 1 Agustus 2025, namun hanya melayani peserta didik dari wilayah tersebut saja.

Gubernur Banten, Andra Soni, menyatakan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat merupakan bentuk konkret kehadiran negara dalam menjawab kesenjangan akses pendidikan.

"Sekolah Rakyat ini adalah langkah besar menjawab tantangan akses pendidikan, khususnya bagi saudara-saudara kita yang selama ini belum terjangkau," ujarnya.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menyatakan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program prioritas nasional di bawah arahan langsung Presiden Prabowo Subianto.

"Sekolah Rakyat hadir untuk memuliakan wong cilik. Kami hanya menjalankan perintah Presiden Prabowo untuk menjangkau mereka yang belum terjangkau," tegasnya.

Penulis :
Aditya Yohan