Pantau - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati, menegaskan bahwa kehadiran aplikasi belanja daring seharusnya menjadi alat pemberdaya pedagang pasar, bukan justru melemahkan bisnis mereka.
Teknologi Harus Dorong Pertumbuhan Ekonomi Rakyat
Pernyataan ini disampaikan saat Rahayu meninjau kondisi Pasar Mandiri Summarecon Kelapa Gading, Jakarta, pada Kamis, 7 Agustus 2025.
“Teknologi hadir bukan untuk membunuh pedagang kita, bukan untuk membunuh pedagang pasar atau bisnisnya, tapi justru untuk memberdayakan mereka,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa teknologi harus dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat dan memastikan perputaran ekonomi tetap melibatkan pelaku usaha pasar, baik tradisional maupun modern.
Menurut Rahayu, pasar merupakan ujung tombak perekonomian karena berhubungan langsung dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
Aplikasi Seperti Titipku Dianggap Solusi Digital yang Inklusif
Dalam kunjungannya, Rahayu mengapresiasi keberadaan aplikasi belanja daring seperti Titipku yang memungkinkan pedagang tetap melayani pelanggan secara daring dalam kondisi apa pun.
Ia berharap aplikasi sejenis dapat dikembangkan dan diimplementasikan di daerah-daerah lain di Indonesia.
“Kita maunya di sebanyak-banyaknya daerah yang lainnya, yang tentunya karena kita sudah masuk ke era digitalisasi, ini membantu juga,” jelasnya.
Lebih dari sekadar sarana jual beli, Rahayu menilai aplikasi daring juga dapat menjadi alat edukasi finansial bagi pedagang pasar.
Edukasi tersebut mencakup kemampuan mengatur keuangan, menjaga kualitas produk, hingga meningkatkan pelayanan pelanggan.
“Karena itu penting, dan supaya para pelanggan juga tentunya masih mau untuk datang kembali ke toko mereka,” tambahnya.
Rahayu menyampaikan komitmennya dalam kapasitas sebagai legislator yang membidangi urusan UMKM, pariwisata, dan perindustrian.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti
