
Pantau - Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan bahwa sistem pertahanan nasional merupakan fondasi utama dalam menopang ketahanan serta kemajuan ekonomi Indonesia. Menurutnya, kekuatan militer, pangan, energi, hingga siber memiliki peran vital dalam menciptakan kepastian bagi dunia usaha.
Pertahanan Bukan Beban, Tapi Investasi untuk Ekonomi
Bamsoet menekankan bahwa dunia usaha tidak dapat bergerak tanpa adanya jaminan stabilitas jangka panjang.
"Apabila kita bicara ekonomi, jangan pernah lepas dari isu pertahanan. Dunia usaha bergerak kalau ada kepastian, dan kepastian itu lahir dari kekuatan, baik militer, pangan, energi, hingga siber," ujarnya.
Ia menolak anggapan bahwa belanja pertahanan merupakan beban anggaran negara, melainkan investasi strategis yang integral dengan pembangunan ekonomi.
Bamsoet menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah dalam memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista), merevitalisasi industri pertahanan dalam negeri seperti PT Pindad dan PT PAL, serta memperkuat ekosistem industri strategis nasional.
Ketahanan Pangan dan Siber Jadi Perhatian Serius
Selain sektor militer, Bamsoet juga menyoroti pentingnya ketahanan pangan.
Ia mengkritisi ketergantungan Indonesia terhadap impor komoditas strategis seperti beras, jagung, gula, dan kedelai, yang menurutnya menjadi titik rawan bagi stabilitas ekonomi nasional.
"Kita tidak bisa berharap ekonomi tumbuh kalau logistik pangan rapuh. KADIN siap bersinergi dengan pemerintah untuk memperkuat produksi dalam negeri dan memperluas jaminan pasar bagi petani," ungkapnya.
Sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pertahanan & Keamanan di Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Bamsoet juga menekankan pentingnya mitigasi risiko strategis di sektor usaha.
Ia menyoroti ketidakpastian geopolitik dan ancaman siber yang makin nyata.
Dalam laporan internal KADIN, disebutkan bahwa 68 persen pelaku usaha di Indonesia belum memiliki sistem perlindungan siber yang memadai, padahal serangan digital semakin meningkat.
"Kita butuh literasi pertahanan dalam arti luas. Dunia usaha harus sadar bahwa ancaman itu bukan cuma fisik. Serangan digital bisa lumpuhkan sistem logistik nasional, bisa mengganggu transaksi keuangan, bisa bikin ketakutan investor. Ini harus menjadi perhatian bersama," tutup Bamsoet.
- Penulis :
- Aditya Yohan