
Pantau - Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Rahmat Trianto menegaskan komitmennya untuk terus mengawal percepatan penggarapan program Cetak Sawah Rakyat (CSR), demi memastikan proyek selesai tepat waktu dan mendukung pencapaian swasembada pangan di daerah.
Tegaskan Tak Ada Alasan Penundaan, Reputasi Jadi Taruhan
Dalam pernyataannya, Rahmat menyebut bahwa proyek CSR harus diselesaikan tanpa alasan penundaan oleh pelaksana konstruksi.
Ia telah meminta pihak pelaksana untuk mempercepat pekerjaan sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.
"Jangan lagi nunggu ini, nunggu itu, nunggu itu. Bapak-bapak sudah dipercayakan oleh negara. Ini jangan sampai kena azaz kepentingan, azaz karena perkenalan. Jadi, santai-santai, jangan!" tegasnya.
Ia menekankan bahwa proyek CSR bukan hanya soal teknis semata, tapi juga menyangkut reputasi perusahaan pelaksana dan kepercayaan masyarakat.
Menurutnya, keberhasilan proyek ini akan menentukan masa depan pembangunan pertanian di Tanah Laut.
Bupati juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Bapak Presiden mengajak semua kolaborasi seluruh elemen bangsa," ujarnya.
Konsolidasi dengan Masyarakat dan Inovasi Teknologi Jadi Kunci
Untuk memastikan kelancaran pengerjaan, Rahmat meminta pelaksana proyek segera melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan masyarakat sekitar.
"Apa yang menjadi permasalahan, segera dikonsolidasikan dengan masyarakatnya. Kita sama-sama bekerja di sini. Untuk apa? Untuk negara," katanya.
Rahmat menyebut bahwa proyek CSR bukan sekadar proyek pertanian, melainkan bagian dari upaya besar untuk kemajuan bangsa dan peningkatan produksi pangan nasional.
Ia mengajak semua pihak bekerja sama secara serius dan bertanggung jawab demi menjaga kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
Program CSR di Kabupaten Tanah Laut ditargetkan mencetak lahan seluas 4.200 hektare.
Namun hingga saat ini, lahan yang telah berhasil dikontrak baru mencapai 3.800 hektare.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut bersama Kementerian Pertanian telah memulai penanaman padi perdana menggunakan teknologi drone.
Lokasi penanaman perdana ini berada di Desa Ujung, Kecamatan Bati-Bati, dengan target lahan seluas 359 hektare.
- Penulis :
- Aditya Yohan