
Pantau - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyatakan bahwa sudah saatnya Indonesia memberikan penghargaan tingkat internasional kepada individu atau kelompok yang berjasa dalam menciptakan perdamaian dunia.
Pernyataan tersebut disampaikan Nasaruddin dalam acara penutupan 2025 Human Fraternity Fellowship di Kediaman Duta Besar Uni Emirat Arab (UAE) di Jakarta, Jumat malam, 15 Agustus 2025.
Menurut Nasaruddin, Indonesia tidak boleh hanya menjadi negara penerima penghargaan, tetapi juga harus mengambil peran sebagai pemberi pengakuan atas kontribusi terhadap perdamaian global.
"Ke depan, kita juga akan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi, kita harus go international," ungkap Nasaruddin.
Respons terhadap Zayed Award dan Dukungan Wapres Ma’ruf Amin
Pernyataan Menag tersebut merupakan respons atas Zayed Award for Human Fraternity, sebuah penghargaan internasional yang diberikan oleh Uni Emirat Arab untuk individu atau organisasi yang mendorong perdamaian dan kerukunan antarumat beragama.
Indonesia sendiri telah membuktikan kontribusinya di bidang ini, salah satunya dengan penghargaan Zayed Award yang diberikan kepada dua organisasi besar, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, pada tahun 2024.
Nasaruddin menekankan bahwa Indonesia memiliki sumber daya manusia berkualitas tinggi dan menjadi negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, sehingga sangat layak memiliki penghargaan bergengsi di ranah internasional.
Rencana pemberian penghargaan ini juga mendapat dukungan dari Wakil Presiden Ke-13 RI, Ma’ruf Amin.
"Orang berbuat baik kalau diberi penghargaan tentu semakin terdorong untuk berbuat lebih banyak lagi. Saya yakin banyak orang yang akan melakukan hal-hal baik," ujar Ma’ruf Amin.
Zayed Award dan Jejak Indonesia dalam Perdamaian Global
Zayed Award for Human Fraternity diberikan sejak tahun 2019 untuk memperingati penandatanganan Piagam Persaudaraan Kemanusiaan oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Ahmed Al-Tayeb di Abu Dhabi.
Penghargaan ini diberikan kepada tokoh atau entitas yang berjasa dalam memajukan peradaban manusia dan kehidupan damai bersama.
Setiap penerima Zayed Award mendapat hadiah sebesar 1 juta dolar AS.
Selain Muhammadiyah dan NU sebagai penerima pada 2024, Indonesia juga terwakili oleh Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, yang menjadi anggota dewan juri penghargaan tersebut di tahun yang sama.
Dengan rencana Kementerian Agama untuk menghadirkan penghargaan serupa, Indonesia diharapkan dapat memainkan peran lebih aktif dalam mempromosikan perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan di tingkat global.
- Penulis :
- Aditya Yohan