billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tangki Septik Komunal di Jakarta Timur Siap Hasilkan Biogas, 782 Keluarga Jadi Penerima Manfaat

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Tangki Septik Komunal di Jakarta Timur Siap Hasilkan Biogas, 782 Keluarga Jadi Penerima Manfaat
Foto: (Sumber: Wali Kota Jakarta Timur Munjirin meninjau pembangunan tangki septik (septic tank) komunal berbasis teknologi tepat guna di tiga titik lokasi di Jakarta Timur, Kamis (21/8/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza.)

Pantau - Pemerintah Kota Jakarta Timur tengah mempercepat pembangunan tangki septik komunal di tiga kelurahan sebagai upaya meningkatkan layanan sanitasi dan mendukung pemanfaatan energi terbarukan berbasis limbah.

Tangki septik ini dirancang dengan teknologi tepat guna yang memungkinkan hasil olahan limbah manusia dimanfaatkan sebagai sumber biogas bagi masyarakat.

Pembangunan ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2025, dan warga diperkirakan mulai bisa memanfaatkan biogas pada pertengahan September 2025.

Tiga Lokasi, Ratusan Keluarga Terdampak Positif

Tiga lokasi pembangunan tangki septik berada di:

  • Rusunami Bidara Cina, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara
  • Jalan H. Said RT 02/RW 01, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas
  • Jalan Delta RT 04/RW 08, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo
  • Sebanyak 782 kepala keluarga akan menjadi penerima manfaat langsung dari fasilitas ini.

Pembangunan tangki septik ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), serta partisipasi aktif masyarakat.

“Dari warga kita tampung, lalu akan disalurkan kembali ke warga. Manfaatnya, selain meningkatkan kebersihan lingkungan, juga membantu perekonomian masyarakat karena bisa menghemat biaya pembelian gas,” ungkap Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin.

Energi Terbarukan dari Limbah, Solusi Masa Depan

Selain sebagai solusi sanitasi, biogas dari tangki septik komunal dinilai dapat mengurangi polusi udara yang biasa muncul akibat metode pembuangan limbah konvensional.

Fasilitas ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus memberi dampak ekonomi melalui penghematan pengeluaran rumah tangga.

“Kotoran manusia, seperti yang sudah dimanfaatkan di negara-negara maju, adalah potensi energi yang tidak akan habis dan harus bisa dikelola untuk dimanfaatkan kembali sebagai kehidupan yang higienis,” jelas Munjirin.

Masyarakat menunjukkan antusiasme terhadap proyek ini, yang juga mendukung program energi terbarukan di tingkat kota.

Pemerintah Kota Jakarta Timur juga aktif mendorong deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk menghentikan praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

“Pentingnya deklarasi, kesepakatan bersama, untuk menjaga kebersihan lingkungan dan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di lingkungannya,” tegas Munjirin.

Bagi warga yang terbukti masih melakukan BABS, dapat dikenai sanksi berdasarkan Undang-Undang Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah tentang Ketertiban Umum.

Penulis :
Ahmad Yusuf