
Pantau - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D memberikan penghargaan kepada sekolah-sekolah di Jawa Barat yang aktif menggunakan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila, Selasa (26/8/2025) di Bandung.
Penghargaan untuk Sekolah di Bawah Kementerian Agama
Penghargaan diberikan kepada sekolah-sekolah di bawah koordinasi Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat.
Acara ini sekaligus menjadi pembukaan kegiatan "Kajian Strategis Implementasi Pendidikan Pancasila dan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila di bawah koordinasi Kementerian Agama Kanwil Jawa Barat".
Kepala BPIP menjelaskan bahwa BTU merupakan instrumen penting dalam pelaksanaan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan.
"Buku Pendidikan Pancasila ini sebagai muatan wajib dalam kurikulum seluruh satuan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia," ungkap Prof. Yudian.
Ia menegaskan bahwa BTU Pendidikan Pancasila disusun bersama oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"Dari 24 buku untuk siswa dan guru ini sudah disusun secara komprehensif oleh pakar dan praktisi pendidikan," ujarnya.
BTU Pendidikan Pancasila memiliki perbedaan dengan materi sebelumnya karena terdiri dari 30 persen materi kognitif dan 70 persen materi afektif-psikomotorik.
"Ini bermakna bahwa BTU Pendidikan Pancasila lebih menekankan kepada aktualisasi Pancasila," tambahnya.
BTU juga ditujukan bagi guru agar tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga pendidik sekaligus teladan pembentuk karakter bangsa.
Tantangan Implementasi dan Harapan ke Depan
Deputi Bidang Pengkajian Materi BPIP Dr. Surahno, S.H., M.Hum memaparkan hasil kajian terkait implementasi amanat UU Nomor 3 Tahun 2017 dan PP Nomor 4 Tahun 2022.
"Hasil kajian menunjukkan capaian implementasi masih rendah," jelasnya.
Menurutnya, salah satu penyebab adalah masih banyak satuan pendidikan yang mengacu pada KMA No 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah.
"Ini disebabkan beberapa satuan pendidikan masih mengacu pada KMA No 347 tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah, dimana satuan pendidikan Madrasah dapat leluasa memilih melaksanakan Kurikulum K13 yang diterapkan dalam satuan pendidikan," ungkapnya.
Ia mencatat terdapat 17 persen atau sekitar 9.049.149 siswa berada di bawah koordinasi Kementerian Agama RI, baik negeri maupun swasta.
"Ini menjadi PR kita bersama untuk terus berkoordinasi dan sosialisasi pentingnya penerapan Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila di semua jenjang pendidikan terutama di bawah koordinasi Kementerian Agama," ujarnya.
Sementara itu, guru Pendidikan Pancasila Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung, Ita Rosita, S.Pd, menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterima sekolahnya.
"Sejak awal BTU Pendidikan Pancasila kami sudah mengimplementasikannya kepada siswa," ujarnya.
Ia menilai BTU Pendidikan Pancasila sangat efektif dalam membentuk karakter siswa.
"Saya rasa buku ini sangat efektif ya, karena mudah dipahami, materinya cukup lengkap, bahkan materinya juga sangat aplikatif," ungkap Ita.
Ia berharap semakin banyak sekolah, khususnya di Jawa Barat, menggunakan BTU Pendidikan Pancasila.
"Harapan saya semua sekolah bisa mengimplementasikan buku ini agar generasi penerus bangsa memiliki karakter Pancasila yang baik," pungkasnya.
- Penulis :
- Shila Glorya