
Pantau - Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan mantan Perdana Menteri Mongolia, Luvsannamsrain Oyun-Erdene, untuk membahas pengalaman pengelolaan dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund (SWF) pada Jumat, 29 Agustus 2025.
Pertemuan dan Pengalaman Mongolia
Dalam pertemuan tersebut, Oyun-Erdene membagikan pengalamannya selama menjabat sebagai perdana menteri Mongolia periode 2021—2025, khususnya tentang pembentukan Dana Kekayaan Negara Chinggis Khaan atau Chinggis Fund.
"Senang bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman dari Mongolia yang dapat menjadi masukan bagi perjalanan pertumbuhan Indonesia," ungkap Oyun-Erdene.
Oyun-Erdene menjelaskan bahwa pendirian Chinggis Fund bertujuan untuk mewujudkan transformasi besar bagi rakyat Mongolia, menstabilkan perekonomian nasional, serta menghimpun dana bagi generasi mendatang.
Chinggis Fund sendiri merupakan bagian penting dari strategi pembangunan berkelanjutan Visi Mongolia 2050.
Pentingnya Tata Kelola dan Kerja Sama Internasional
Kepada Presiden Prabowo, Oyun-Erdene menekankan pentingnya tata kelola yang efektif dalam pengelolaan dana kekayaan negara agar mampu mendorong kesejahteraan jangka panjang.
Ia juga menyatakan komitmennya untuk melanjutkan kesuksesan Chinggis Fund bersama rekan internasional, termasuk Indonesia yang tengah mengembangkan Danantara sebagai SWF nasional.
"Saya bangga telah mendirikan Chinggis Fund saat menjabat sebagai Perdana Menteri dan akan terus merayakan kesuksesannya bersama mitra regional," ucap Oyun-Erdene.
Chinggis Fund didirikan pada Mei 2024 sebagai lembaga keuangan Mongolia yang berfokus pada pengelolaan cadangan kekayaan negara dari sektor sumber daya alam.
Nama Chinggis Fund diambil dari tokoh Genghis Khan, pahlawan Mongolia sekaligus pendiri Kekaisaran Mongol.
Pada akhir 2024, dana yang terakumulasi di Chinggis Fund telah mencapai sekitar 4 triliun tugrik atau setara Rp18,2 triliun.
- Penulis :
- Arian Mesa