
Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak aparatur pemerintah di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kepekaan dalam melakukan deteksi dini terhadap potensi ancaman terorisme yang dapat berkembang menjadi aksi nyata.
Ajakan ini disampaikan dalam kegiatan Koordinasi Penguatan Interoperabilitas Aparatur Pemerintah yang digelar di Malang, Jawa Timur, pada Rabu, 3 September 2025.
Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigadir Jenderal Polisi Wawan Ridwan, mengingatkan bahwa situasi aman yang dirasakan masyarakat saat ini tidak berarti bahwa ancaman terorisme telah sepenuhnya hilang.
"Saya berharap aparatur pemerintah tetap waspada dan mampu melakukan deteksi dini terhadap penyebaran paham radikalisme di wilayah masing-masing," ungkapnya.
Ancaman Masih Ada di Bawah Permukaan, Perlu Kolaborasi Lintas Instansi
Wawan menekankan bahwa Indonesia memang tidak mengalami serangan teror selama tiga tahun terakhir, namun kondisi ini ibarat fenomena gunung es.
Ancaman yang terlihat di permukaan tidak mencerminkan aktivitas bawah tanah yang masih terus berlangsung, seperti propaganda, rekrutmen, pendanaan, dan perencanaan aksi, terutama melalui media sosial.
Ia juga menegaskan bahwa pencegahan terorisme tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga saja.
"Pemerintah wajib melaksanakan pencegahan tindak pidana terorisme, dalam hal ini kami semua, karena pencegahan tidak bisa dilaksanakan satu instansi saja tapi juga semuanya," tegas Wawan.
Mantan ASN Eks Teroris: Pemahaman Aparat Kunci Pencegahan
Dalam kegiatan yang sama, mantan aparatur sipil negara (ASN) yang pernah terjerat jaringan terorisme, Yudi Zulfahri, turut memberikan testimoni.
Ia menyampaikan bahwa materi pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi aparatur pemerintah.
"Jika aparatnya paham maka bisa melaksanakan program-program pencegahan dan juga pencegahan radikalisme di dalam tubuh pemerintahan itu sendiri," ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas aparatur negara, tetapi juga sebagai langkah strategis melindungi birokrasi dari potensi infiltrasi paham radikal dan ekstremis.
:
- Penulis :
- Ahmad Yusuf