Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesien Köln Festival 2025 Meriahkan 75 Tahun Persahabatan Indonesia–Jerman lewat Seni, Budaya, dan Kuliner Nusantara

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Indonesien Köln Festival 2025 Meriahkan 75 Tahun Persahabatan Indonesia–Jerman lewat Seni, Budaya, dan Kuliner Nusantara
Foto: (Sumber: Indonesia merayakan hubungan persahabatan dengan Jerman lewat gelaran Indonesien Köln Festival (IKF) 2025 pada 5-7 September 2025 di Köln. ANTARA/HO/Bidpensosbud KJRI Frankfurt.)

Pantau - Indonesia merayakan hubungan persahabatan yang erat dengan Jerman melalui penyelenggaraan Indonesien Köln Festival (IKF) 2025, yang berlangsung pada 5–7 September 2025 di Alte Feuerwache, Köln, Jerman.

Festival ini menjadi bagian dari perayaan 75 tahun berdirinya Deutsch-Indonesische Gesellschaft (DIG) Köln, sebuah organisasi yang sejak sebelum 1952 telah menjembatani hubungan masyarakat Indonesia dan Jerman, bahkan sebelum hubungan diplomatik kedua negara resmi terjalin.

Presiden DIG Köln, Lena Simanjuntak Mertes, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dan menekankan pentingnya peran DIG dalam membangun jembatan budaya dan masyarakat melalui seni dan kreativitas.

Semangat “Kultur im Dialog” Warnai Tiga Hari Festival Budaya Indonesia

Mengusung tema “Kultur im Dialog”, IKF 2025 memperkuat relasi Indonesia–Jerman melalui seni, budaya, kolaborasi kreatif, dan interaksi lintas komunitas.

Acara ini diselenggarakan oleh DIG Köln dengan dukungan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Frankfurt dan Pemerintah Kota Köln.

Wakil dari KBRI Berlin dan KJRI Frankfurt, serta Wali Kota Köln Andreas Wolter, hadir bersama komunitas internasional, diaspora Indonesia dari berbagai kota di Nordrhein-Westfalen, akademisi, mahasiswa, dan komunitas lokal.

Hari Pertama (5 September 2025): Teater dan Isu Lingkungan

Festival dibuka dengan pertunjukan teater “Wohin mit dem Müll?” (Di Kemanakan Sampahnya?), kolaborasi antara DIG Köln dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Bonn.

Hari pertama juga diisi diskusi publik bertema “Lingkungan dan Sampah Kita” bersama penggiat lingkungan Husni Suwandhi, menyoroti kesadaran ekologi lintas budaya.

Hari Kedua (6 September 2025): Tarian, Musik Tradisional, dan Dialog Ekonomi

Rangkaian acara budaya hari kedua mencakup:

  • Tari tradisional dari Sunda, Betawi, dan Sulawesi
  • Pertunjukan musik angklung oleh kelompok Svara Bhinneka
  • Aksi pencak silat oleh Perisai Diri
  • Fashion show kontemporer yang menampilkan batik dan busana adat Indonesia

Diskusi ekonomi bertajuk “Hubungan Ekonomi Indonesia–Jerman: Peluang, Tantangan, Perspektif” menghadirkan Armin Heider dari IHK-Bonn sebagai pembicara.

KJRI Frankfurt turut membuka Warung Konsuler untuk melayani dan memberi konsultasi bagi WNI dan diaspora.

Hari Ketiga (7 September 2025): Dangdut, Sasando, dan Lelang Seni

Hari terakhir menghadirkan pertunjukan budaya dari berbagai wilayah Indonesia, seperti:

  • Musik sasando
  • Tarian Tor Tor Batak
  • Fashion show dari DIG Rhein-Ruhr
  • Hiburan musik dangdut oleh komunitas BonnIndo

Diskusi seni menghadirkan Henry Urmann, membahas karya “People’s Justice”, dan ditutup dengan lelang seni untuk mendukung proyek anak-anak di Indonesia.

Pasar Senggol dan Bazar Indonesia: Magnet Utama Festival

Selama dua hari terakhir, Pasar Senggol dan Bazar Indonesia menjadi daya tarik utama festival dengan suguhan:

  • Kuliner Nusantara
  • Kerajinan tangan khas daerah
  • Produk budaya
  • Pameran seni kulit kayu dari Papua

Acara ini membuktikan bahwa seni dan budaya tetap menjadi jembatan kuat dalam mempererat hubungan bilateral yang telah terjalin selama puluhan tahun.

Penulis :
Ahmad Yusuf