Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ketua Yayasan Puri Kauhan: Gubernur Bali Harus Tekan Ego Sektoral Antarkabupaten untuk Atasi Banjir

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Ketua Yayasan Puri Kauhan: Gubernur Bali Harus Tekan Ego Sektoral Antarkabupaten untuk Atasi Banjir
Foto: (Sumber: Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. ANTARA/Andi Firdaus/aa.)

Pantau - Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, AAGN Ari Dwipayana, menegaskan pentingnya peran strategis Gubernur Bali I Wayan Koster dalam meredam ego sektoral antarkabupaten/kota untuk mengatasi bencana banjir yang kerap melanda Bali.

Menurut Ari, Gubernur memiliki posisi ganda yang memungkinkan peran sebagai penghubung antarwilayah dan antara daerah dengan pemerintah pusat.

"Peran ganda tersebut memungkinkan Gubernur Bali berperan sebagai kekuatan intemerdiary, yang menyambung kepentingan antarkabupaten/kota di Bali, antara kepentingan kabupaten/kota di Bali dengan pemerintah pusat, agar bisa berjalan sinergis," jelasnya.

Banjir Denpasar Jadi Bukti Minimnya Implementasi Konsep “One Island, One Management”

Ari menyebut bahwa banjir yang paling parah terjadi di wilayah hilir Denpasar, namun akar persoalannya juga bersumber dari wilayah hulu dan tengah, yakni Bangli, Badung, dan Gianyar, yang masih buruk dalam hal tata kelola lingkungan.

Ia menilai bencana banjir ini harus menjadi pelajaran penting bagi para pemimpin di Bali agar tidak menjadikan konsep "One Island, One Management" hanya sebagai slogan kosong.

Menurut Ari, sejak masa Sri Kesari Warmadewa, leluhur Bali sudah memiliki kesadaran terhadap satu kesatuan ekologis pulau melalui konsep "Bali Dwipa", yang menggambarkan Bali sebagai satu kesatuan teologis, budaya, ekologis, dan geografis (Aneka Twa-Eka Twa).

Konsep ini telah diangkat kembali dalam konteks pemerintahan modern, namun hingga kini implementasinya dinilai masih minim karena terhalang ego sektoral dan sekot kabupaten/kota.

Sebagai contoh, Ari menyoroti buruknya pengelolaan sampah di wilayah hulu, yang berdampak langsung terhadap wilayah hilir seperti Denpasar.

"Kita harus belajar dari para leluhur dalam mengelola Bali," pungkasnya.

Penulis :
Aditya Yohan