Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Buku Leadership Beyond The Classroom Soroti Praktik Kepemimpinan Kepala Sekolah Swasta di Indonesia dalam Menghadapi Dilema M

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Buku Leadership Beyond The Classroom Soroti Praktik Kepemimpinan Kepala Sekolah Swasta di Indonesia dalam Menghadapi Dilema M
Foto: (Sumber: Para penulis buku Leadership Beyond The Classroom berfoto bersama dengan para kurator pada peluncuran buku di Jakarta, Kamis (18/9/2025). (ANTARA/HO-Mentari Grup).)

Pantau - Buku Leadership Beyond The Classroom resmi diluncurkan pada Kamis, 18 September 2025, oleh ASTA Ilmu Publishing, anggota dari Mentari Group, sebagai dokumentasi praktik kepemimpinan kepala sekolah swasta di Indonesia dalam membentuk budaya belajar, karakter siswa, dan kesiapan menghadapi tantangan global.

Buku setebal 332 halaman ini menyoroti pentingnya kepemimpinan dalam dunia pendidikan, yang tanpa arah dan nilai moral yang kuat akan membuat sekolah kehilangan daya geraknya sebagai lembaga pembentuk karakter.

Buku ini mengangkat tiga pilar kepemimpinan yang penting dalam memimpin perubahan di sekolah, yaitu: memimpin melalui visi, pembelajaran, dan relasi.

Kisah Dilema Etika Seorang Pemimpin Sekolah

Andri Nurcahyani, salah satu kontributor dalam buku ini, menceritakan berbagai dilema yang dihadapinya sebagai kepala sekolah, termasuk persoalan keadilan dan belas kasih terhadap siswa berprestasi yang kesulitan membayar SPP.

Ia juga mengungkapkan dilema etika lain, seperti menghadapi siswa yang membuat kegaduhan karena latar belakang keluarga yang tidak harmonis, serta kebingungan antara loyalitas pegawai dengan integritas keuangan sekolah.

"Sebagai pemimpin, pasti kita akan menemui banyak situasi yang mana harus membuat keputusan. Sebagai pemimpin sekolah, keputusan yang dibuat harus benar secara etika, karena sekolah adalah lembaga moral yang mengajarkan karakter dan nilai kebajikan. Sebagai pemimpin pula, kita tidak bisa sembarangan dalam membuat keputusan," ungkapnya.

Menurut Andri, banyak keputusan dalam kepemimpinan tidak selalu berbicara soal benar atau salah secara hukum, melainkan memilih antara dua hal yang sama-sama benar dan membutuhkan kebijaksanaan tinggi.

Ia menambahkan bahwa pemimpin perlu menyeimbangkan kebutuhan jangka pendek dengan tujuan jangka panjang demi menciptakan komunitas yang etis dan berdaya tahan.

Refleksi sebagai Kunci Pengembangan Profesional Guru

Pada bab kedua, Itje Chodidjah menekankan pentingnya pengembangan profesional reflektif (PPR) bagi guru dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna dan terus berkembang.

"Seorang pemimpin atau pendidik perlu melihat dirinya sendiri, apakah ia mempunyai kompetensi yang cukup untuk anak-anak belajar. Refleksi berikutnya, melihat kondisi anak, jika anak begini apa yang harus dilakukan. Jadi refleksi merupakan kunci dari pengembangan guru," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pembelajaran yang baik tidak hanya berorientasi pada kurikulum, melainkan juga memberi ruang refleksi agar guru dapat terus memperbaiki pendekatannya sesuai kebutuhan siswa.

"Kita perlu mengingat bahwa sekolah bukan mengajarkan anak-anak kita belajar lulus, tetapi belajar untuk hidup," tambahnya.

Kepemimpinan Visi dan Transformasi Sekolah

Anna Rimba Phoa, Pendiri Mentari Group dan Direktur ASTA Ilmu Publishing, menjelaskan bahwa buku ini merangkum kisah kepala sekolah dari 18 sekolah berstandar global di Indonesia.

"Buku ini merangkum kisah kepala sekolah dari 18 sekolah berstandar global di Indonesia. Saat ini terdapat 400 lebih sekolah berstandar global di Indonesia, namun mereka yang kisahnya ditulis dalam buku ini merupakan pelopornya," ungkap Anna.

Menurutnya, praktik baik dalam buku ini dapat diterapkan juga di sekolah negeri, asalkan tiga pilar kepemimpinan diadopsi: visi sekolah yang jelas, materi dan pelatihan guru yang terstruktur, serta relasi yang sehat antar seluruh elemen sekolah.

Kurator utama buku ini, Gerald Donovan, menyatakan bahwa kisah-kisah dalam buku ini mencerminkan semangat untuk membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.

Ia menegaskan bahwa perubahan besar perlu dimulai dari ruang kelas melalui kurikulum yang relevan, pendekatan pembelajaran yang baru, dan peran aktif siswa dalam proses belajar.

Penulis :
Aditya Yohan