Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gempa 5,7 Guncang Jawa Timur dan Bali, Puluhan Rumah Rusak di Banyuwangi dan Situbondo

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Gempa 5,7 Guncang Jawa Timur dan Bali, Puluhan Rumah Rusak di Banyuwangi dan Situbondo
Foto: (Sumber: Rumah warga terdampak gempa di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, jawa Timur. ANTARA/HO-BPBD Banyuwangi)

Pantau - Gempa bumi bermagnitudo 5,7 mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada Kamis (25/9/2025) pukul 16.04 WIB, dengan pusat gempa berada di 46 kilometer timur laut Banyuwangi dan kedalaman 12 kilometer.

Tidak Berpotensi Tsunami, Tapi Rusak Puluhan Rumah

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Meski begitu, gempa mengakibatkan kerusakan ringan hingga sedang pada sejumlah rumah warga di Banyuwangi, khususnya di Kecamatan Wongsorejo.

"Tercatat ada tujuh titik kerusakan bangunan rumah dengan skala ringan hingga sedang di tiga desa, semua desa berada di Kecamatan Wongsorejo, yang merupakan wilayah Banyuwangi yang paling dekat dengan titik gempa," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto.

Kerusakan terbanyak terjadi di Desa Bimorejo, di mana bagian dapur, atap, dan rumah milik empat warga mengalami kerusakan.

Di Desa Sidodadi, atap dan genteng Masjid Babul Muttaqin ambrol dan materialnya jatuh ke lantai masjid.

Sementara itu, di Desa Bajulmati, kerusakan terjadi di bagian dapur rumah warga.

Situbondo Juga Terdampak, 64 Rumah Rusak di Empat Desa

Di Kabupaten Situbondo, jumlah rumah yang terdampak akibat gempa terus bertambah.

Total terdapat 64 rumah rusak yang tersebar di empat desa di Kecamatan Banyuputih:

  • Desa Sumberanyar: 16 rumah rusak
  • Desa Sumberwaru: 25 rumah rusak
  • Desa Wonorejo: 19 rumah rusak
  • Desa Sumberejo: 4 rumah rusak

BPBD Banyuwangi menyatakan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa akibat gempa.

"Untuk korban jiwa nihil, dan kerugian materiil akibat kerusakan bangunan rumah warga dan masjid," jelas Danang.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui BPBD terus melakukan koordinasi dan pendataan di lapangan bersama perangkat desa, aparat setempat, serta relawan.

"Ibu Bupati Ipuk saat ini juga terus memantau perkembangan yang terjadi di lapangan, kami diminta untuk segera melakukan asesmen di lapangan," ujarnya.

BPBD juga telah menjalin koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan lanjutan terhadap bangunan yang terdampak.

Penulis :
Ahmad Yusuf