Pantau - Tim Ekspedisi Patriot dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, untuk memetakan potensi persoalan di kawasan transmigrasi setempat.
Fokus Pemetaan dan Masalah Utama
Ketua Tim I Patriot Undip, Sariffuddin, menjelaskan bahwa tugas mereka adalah memetakan persoalan di Desa Oloboju dan Lembantongoa, Kecamatan Palolo, kemudian menyusun laporan yang akan disampaikan kepada Kementerian Transmigrasi.
"Pemetaan ini dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu persoalan wilayah dan pemetaan partisipatif," ungkapnya.
Hasil pemetaan menunjukkan tiga masalah utama yang masih dihadapi masyarakat transmigrasi, yakni keterbatasan air bersih, administrasi kependudukan, serta kepemilikan sertifikat tanah.
Tim ekspedisi juga menyusun laporan harian, mingguan, dan bulanan untuk diteruskan ke Kementerian Transmigrasi dengan output berupa laporan studi.
Potensi Wilayah dan Perubahan Kebijakan
Sariffuddin menambahkan bahwa kebijakan transmigrasi saat ini tidak lagi sekadar memindahkan penduduk ke daerah sepi, melainkan mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi pusat ekonomi perkotaan.
"Jika infrastruktur tidak segera dikembangkan, masyarakat akan dirugikan dan efek berganda ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan akan terhambat," tegasnya.
Tim Ekspedisi Patriot sudah berada di Kabupaten Sigi sejak Agustus 2024 hingga Desember 2025 dengan misi pengabdian masyarakat, penelitian, dan penjelajahan.
Dalam ekspedisi tersebut, tim terbagi menjadi tiga bagian: Undip fokus pada potensi wilayah dan kawasan transmigrasi, IPB fokus pada komoditas, sementara UI fokus pada kelembagaan.
Undip menyoroti potensi komoditas kopi di Lembantongoa yang dapat dikembangkan sebagai brand lokal, serta potensi peternakan dan pertanian di Oloboju yang letaknya strategis karena dekat dengan pusat kota sehingga memiliki jalur distribusi yang baik.
- Penulis :
- Arian Mesa
