
Pantau - Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur di Surabaya telah menerima empat jenazah korban insiden ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, hingga Jumat siang (3/10/2025).
Proses Identifikasi DVI dan Kesiapsiagaan RS
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol M. Kusnan Marzuki, menjelaskan bahwa jenazah korban langsung diperiksa oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.
"Prosesnya di sini ada post mortem atau identifikasi. Setelah itu baru dilakukan rekonsiliasi dengan data ante mortem dari pihak keluarga," ungkap Kusnan di RS Bhayangkara Surabaya.
Dua jenazah pertama tiba sekitar pukul 08.30 WIB, disusul satu jenazah lagi pada pukul 10.40 WIB, dan jenazah keempat tiba pukul 12.02 WIB.
Seluruhnya langsung menjalani proses identifikasi di bagian post mortem.
RS Bhayangkara juga telah menyiapkan fasilitas tambahan untuk mengantisipasi kemungkinan bertambahnya jumlah korban.
"Kami sudah siapkan kontainer freezer dan pendingin dengan kapasitas hingga 100 jenazah," tambah Kusnan.
58 Korban Masih Dalam Pencarian
Hingga Jumat siang, data ante mortem yang telah dikumpulkan dari keluarga korban berjumlah 63 orang.
Sebagian jenazah telah berhasil diidentifikasi, namun 58 korban lainnya masih dalam proses pencarian dan pencocokan data.
"Mudah-mudahan korban tidak bertambah. Kita semua berdoa yang terbaik," ujar Kusnan.
Proses identifikasi dan pencarian masih terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf