
Pantau - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan dukungan penuh terhadap penguatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dengan melibatkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Bahas Penghapusan Biaya Magang Dokter Spesialis
Dukungan ini disampaikan Tito saat bertemu dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta.
Pertemuan tersebut membahas kebijakan penghapusan biaya yang selama ini dibebankan RSUD kepada calon dokter spesialis yang sedang magang.
Biaya itu dinilai cukup memberatkan sehingga penghapusannya diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan rumah sakit.
"Ini akan di-followup dengan Surat Edaran (SE) Mendagri," ungkap Tito.
Tito menjelaskan bahwa penerbitan surat edaran tersebut akan menjadi landasan hukum bagi RSUD dalam menjalankan kerja sama pendidikan dokter spesialis.
PPDS sendiri merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketersediaan tenaga kesehatan berkualitas di seluruh Indonesia.
Usulan Penguatan RSUD dan Pendidikan Tinggi di Papua
Dalam pertemuan yang sama, Mendiktisaintek mengajukan dua usulan penting.
Usulan pertama adalah memastikan RSUD dapat ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi fakultas kedokteran yang belum memiliki rumah sakit sendiri.
Menanggapi hal itu, Tito menegaskan kesiapan pemerintah untuk menindaklanjuti melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yaitu Mendagri, Mendiktisaintek, dan Menteri Kesehatan.
Usulan kedua adalah peningkatan kualitas RSUD Jayapura agar mampu memberikan kenyamanan kerja bagi dokter, termasuk dokter spesialis lulusan PPDS.
Menurut Tito, perbaikan tersebut penting dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat semakin optimal.
Selain itu, Mendagri juga mendorong Kemendiktisaintek untuk memperluas akses pendidikan tinggi di Papua.
Ia menilai rencana pembangunan perguruan tinggi di Wamena (Papua Pegunungan) dan Nabire (Papua Tengah) sangat penting untuk memperluas kesempatan masyarakat Papua memperoleh pendidikan tinggi.
- Penulis :
- Shila Glorya