Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemenkes Buka Pos Kesehatan di Tiga Titik Pengungsian Korban Banjir Bandang Agam

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kemenkes Buka Pos Kesehatan di Tiga Titik Pengungsian Korban Banjir Bandang Agam
Foto: (Sumber : Tim medis Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Regional Sumatera Barat memeriksa kesehatan pengungsi di Nagari, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat (5/12/2026). ANTARA/Yusrizal/aa..)

Pantau - Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Regional Sumatera Barat membuka tiga pos kesehatan untuk melayani para pengungsi korban banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyusul dibukanya akses ke lokasi terdampak.

Layanan Medis Diberikan di Daerah Terpencil Pascabencana

Pos kesehatan didirikan di tiga lokasi yakni Malalak Timur (Kecamatan Malalak), Koto Alam (Kecamatan Palembayan), dan Nagari Sungai Batang (Kecamatan Tanjung Raya).

"Kita membuka pos kesehatan di daerah pelosok, setelah kita berkoordinasi dengan Dinkes Agam," ungkap Koordinator Posko Kesehatan Pusat Krisis Kemenkes Regional Sumbar, Samsu Afrizal, di Lubuk Basung, Sabtu.

Samsu Afrizal didampingi oleh Pendamping dari Kementerian Kesehatan, Ade Mesako.

Tim medis yang diterjunkan ke lapangan terdiri dari tujuh orang tenaga kesehatan yang mencakup dokter, perawat, tenaga farmasi, dan staf administrasi.

Pos kesehatan di Jorong Nagari, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, baru bisa dibuka pada Jumat, 5 Desember 2025.

Akses menuju lokasi sebelumnya tertutup akibat jalan terban, tanah longsor, dan jembatan putus akibat banjir bandang.

"Jalan bisa dibuka pada Rabu (4/12), setelah itu kita baru membuka pos kesehatan," tambah Samsu.

Ratusan Pasien Dilayani, Mayoritas Derita ISPA dan Nyeri Otot

Setelah tenda pos kesehatan didirikan, ratusan pengungsi langsung berdatangan untuk mendapatkan pelayanan medis.

Tercatat sebanyak 109 pasien telah berobat di pos kesehatan Jorong Nagari, terdiri dari 39 laki-laki dan 70 perempuan.

"Paling banyak mereka menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), myalgia atau nyeri otot, sakit kepala dan lainnya. Mereka kita kasih obat setelah diperiksa kesehatannya," jelas Samsu.

Jumlah pengungsi di lokasi tersebut tercatat mencapai 627 orang dari 204 kepala keluarga.

Kelompok rentan di antara pengungsi tersebut meliputi 11 bayi, 5 balita, 2 ibu hamil, dan 96 lansia.

Penulis :
Aditya Yohan